BAGAN - Lantaran tato, turis asal Spanyol terancam dideportasi dari Myanmar. Rupanya para biksu di sana cemas akibat turis tersebut memiliki tato Buddha di kakinya.

Kepolisian Myanmar mengatakan pada Senin 11 Juli 2016, seorang turis asal Eropa terancam dideportasi setelah tato di kakinya mendapatkan sorotan publik di salah satu objek wisata terkenal di negara tersebut.

Dilaporkan, turis yang berjenis kelamin pria tersebut ditahan di Kota Bagan yang terkenal dengan kuil Buddha kunonya. Usai ditangkap, turis asal Spanyol tersebut dibawa ke Yangon.

Sebagaimana dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (12/7/2016) seorang petugas polisi yang tidak disebutkan namanya mengatakan penangkapan turis tersebut diawali dengan laporan dari para biksu yang khawatir dengan tato di kaki turis pria itu.

"Biksu-biksu di Bagan melihat tato Buddha di kaki kanannya karena ia (turis Spanyol) menggunakan celana pendek. Mereka mengatakan hal tersebut merupakan hal yang tidak sepantasnya," ujar petugas tersebut.

Seorang pejabat dari Kantor Pemerintahan Bagan menuturkan turis tersebut bernama Cesar Hernande di mana ia bersama istrinya Bella Naija sedang jalan-jalan mengelilingi Myanmar ketika insiden penangkapan tersebut terjadi.

"Beberapa orang mengambil foto dari tatonya dan menginformasikannya kepada polisi. Demi keamanan mereka (para turis), polisi meminta mereka untuk meninggalkan Bagan," tutur Kyah Thu Win, pejabat dari Kota Bagan.

Di Myanmar sendiri bila seseorang diketahui telah menghina Buddha maka ia dapat dijatuhi hukuman ringan hingga hukuman penjara. (*)