Pelaku Bom Bunuh Diri Nyamar Jadi Pendeta dan Tewaskan Tiga Orang
Rabu, 22 Juni 2016 - 10:45:06 WIB
QAMISHLI - Pelaku bom bunuh diri nekat menyamar jadi pendeta untuk meledakkan Patriarki (Pemuka Agama Gereja Ortodoks) Ignatius Aphrem II. Namun langkahnya terhenti tepat di gerbang pemeriksaan di luar Kota Qamishli, timur laut Suriah. Akibatnya, tiga penjaga tewas dan lima orang lainnya terluka.
Sang pemimpin gereja sendiri sama sekali tidak terluka. Diwartakan Express, Selasa (21/6/2016), pelaku bom bunuh diri itu melakukan aksinya bertepatan dengan hari peringatan kematian massal umat Kristiani lebih dari seabad lalu.
Penduduk pun berkumpul di aula besar gereja dalam rangka mengenang puluhan ribu orang Kristen yang meninggal saat peperangan dengan Kesultanan Turki Ottoman, yang dimulai sejak 1915 tersebut.
"Pelaku berusaha masuk ke aula di mana jemaat berkumpul, tetapi dihentikan penjaga setempat. Akhirnya, dia meledakkan diri di tengah-tengah kerumunan," demikian kesaksian salah seorang penjaga yang selamat dari ledakan.
Serangan ini merupakan yang keempat kalinya terjadi di Wusta, kawasan di Qamishli, yang sangat berdekatan dengan tempat tinggal suku Asyur dan Armenia.
Salah satu lembaga kampanye setempat AFDA menilai berbagai serangan terorisme itu bermaksud mengusir paksa orang-orang Kristen dari tanah kelahiran mereka di Qamishli. Dengan kata lain menjadi ujian tersendiri bagi mereka untuk bertahan di tanah peninggalan nenek moyang mereka. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :