JAKARTA - Sebuah planet dengan ukuran mirip Bumi terkonfirmasi eksis di bintang Proxima Centauri. Bintang tersebut jaraknya paling dekat dengan Tata Surya kita.
Ilmuwan menamai planet itu Proxima b dengan massa 1,17 kali Bumi. Menariknya lagi, lokasinya berada di zona habitat dari Proxima Centauri. Artinya, ada kemungkinan makhluk hidup dapat menghuninya.
Temuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics. Indikasi Proxima b eksis pertama kali muncul tahun 2013 oleh ilmuwan Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire. Saat itu pun sudah diduga planet ini mungkin bisa mendukung kehidupan.
Deteksinya menggunakan teknologi Echelle Spectrograph for Rocky Exoplanets and Stable Spectroscopic Observations (Espresso) pada teleskop yang berlokasi di Chile.
Dikutip detikINET dari Independent, ahli astrofisika dan juga pemenang Nobel, Michel Mayor, menyatakan Espresso memungkinkan ilmuwan mengukur massa sebuah planet dengan presisi.
"Mengkonfirmasi eksistensi Proxima b adalah pekerjaan penting dan itu adalah salah satu planet paling menarik di tetangga Tata Surya kita," cetus Alejandro Suarez Mascareno, salah satu periset.
Sebagai bintang terdekat, Proxima Centauri jaraknya sekitar 4,2 tahun cahaya dari Matahari. Meskipun tidak begitu jauh dalam skala antariksa, NASA memperkirakan butuh waktu 73 ribu tahun bagi manusia untuk sampai ke sana dengan teknologi yang tersedia sekarang.
Ilmuwan telah mempertimbangkan beragam teknologi untuk mengatasi persoalan pelik itu, yaitu pesawat antariksa yang dapat melaju jauh lebih cepat. Mungkin dengan bantuan nuklir atau laser.
Ilmuwan mengatakan bahwa meski Proxima b sekitar 20 kali lebih dekat ke bintangnya daripada Bumi ke Matahari, ia menerima jumlah energi yang tidak jauh berbeda. Jika dapat dipastikan ada cairan di planet itu, maka kemungkinannya dihuni alien makin tinggi.
Namun demikian, masih perlu banyak penelitian untuk memastikannya. Misalnya saja, apakah ada atmosfer di Proxima b yang sangat penting untuk melindungi makhluk hidup.
"Apakah ada sebuah atmosfer yang melindung planet dari sinar ray mematikan? Dan jika atmosfer itu eksis, apakah juga mengandung elemen kimia yang mendukung perkembangan kehidupan?" kata Cristophe Lovis, periset astronomi dari University of Geneva.
Selain Proxima b, tak menutup kemungkinan ada planet kedua yang mengorbit Proxima Centauri. Sebabnya, tim ilmuwan itu mendeteksi sinyal kedua, tapi belum dapat memastikan asal muasalnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :