ANKARA - Istri pemimpin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, yang tewas bulan lalu, disebut telah membeberkan 'banyak informasi' soal 'cara kerja internal' ISIS setelah dia ditangkap otoritas Turki sejak tahun lalu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2019), seorang pejabat Turki yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa istri Baghdadi awalnya mengaku dirinya bernama Rania Mahmoud, namun faktanya dia bernama Asma Fawzi Muhammad Al-Qubaysi.
Asma disebut sebagai 'istri pertama' Baghdadi, yang tewas meledakkan diri dalam operasi pasukan khusus AS di Suriah bulan lalu.
Diketahui bahwa Asma ditangkap sejak 2 Juni 2018 lalu, di Provinsi Hatay, dekat perbatasan Suriah. Dia ditangkap bersama 10 orang lainnya, termasuk anak perempuan Baghdadi yang menyebut dirinya bernama Leila Jabeer.
Menurut pejabat Turki tersebut, hubungan keluarga telah dikonfirmasi melalui sebuah sampel DNA milik Baghdadi yang diberikan oleh otoritas Irak.
"Kami menemukan identitas aslinya (istri Baghdadi) cukup cepat. Pada saat itu, dia dengan sukarela memberikan banyak informasi soal Baghdadi dan cara kerja internal ISIS," sebut pejabat Turki itu dalam pernyataannya.
"Kami mampu mengonfirmasi banyak hal yang telah kami ketahui. Kami juga mendapatkan informasi baru yang mengarah pada serentetan penangkapan di lokasi-lokasi lainnya," imbuhnya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, baru mengungkapkan penangkapan Asma untuk pertama kali pada Rabu (6/11/2019) waktu setempat. "Kami menangkap istrinya -- Saya katakan ini, hari ini untuk pertama kalinya -- tapi kami tidak membesar-besarkannya," ucap Erdogan, dikutip detik.
Erdogan juga mengonfirmasi bahwa Turki telah menangkap saudara perempuan dan saudara ipar laki-laki dari Baghdadi. Dalam pernyataannya, Erdogan menyindir AS yang membesar-besarkan kematian Baghdadi. "Mereka memulai operasi komunikasi sangat besar," cetusnya.
Baghdadi dipastikan tewas dalam operasi khusus AS yang dibantu petempur Kurdi di Suriah pada akhir Oktober lalu. Menurut AS, Baghdadi terpojok di terowongan saat dikejar tentara AS dan meledakkan rompi peledak yang dipakainya. Ledakan itu menewaskannya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :