Kepala Sekolah Khusus Wanita Ditangkap karena Memperkosa Dua Siswanya
Senin, 08 Juli 2019 - 11:43:27 WIB
DHAKA - Satu lagi Kepala Sekolah di Bangladesh ditangkap terkait tuduhan pemerkosaan anak. Pria ini menjadi kepala sekolah kedua yang ditangkap terkait pemerkosaan di Bangladesh dalam satu pekan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Senin (8/7/2019), Kepala Sekolah bernama Abul Khair Belali (33) ini diketahui memimpin sebuah madrasah khusus siswa perempuan di Kendua. Dia juga disebut menjadi seorang imam di masjid setempat.
Belali ditangkap polisi setempat pada Jumat (5/7/2019) waktu setempat. Did diduga memperkosa dua anak perempuan dan mencabuli enam anak lainnya.
Dituturkan Kepala Kepolisian setempat, Mohammad Rasheduzzaman, penangkapan terhadap Belali dilakukan setelah salah satu siswi berusia 11 tahun memberitahu orangtuanya bahwa dia telah diperkosa olehnya. Madrasah itu juga diketahui memiliki asrama yang dihuni 15 siswi yang berasal dari desa-desa sekitar.
"Pada Sabtu (6/7/2019) waktu setempat, dia (Belali-red) mengakui bahwa dia telah memperkosa sedikitnya dua anak perempuan berusia 8 tahun dan 11 tahun, dan mencabuli enam anak perempuan lainnya," tutur Rasheduzzman kepada AFP.
Kasus ini memicu aksi protes di wilayah Kendua, yang berjarak 120 kilometer sebelah utara ibu kota Dhaka. Ratusan orang turun ke jalanan utama Kendua untuk menuntut hukuman berat bagi si Kepala Sekolah.
Belali menjadi Kepala Sekolah atau pimpinan Madrasah kedua yang ditangkap terkait pemerkosaan dan pencabulan di wilayah Bangladesh. Pekan lalu, Kepolisian Bangladesh menangkap seorang Kepala Madrasah di wilayah Fatulla, pinggiran Dhaka.
Kepala Madrasah bernama Al Amin itu dituduh memperkosa sedikitnya 12 anak yang bersekolah di Madrasah Baitul Huda Cadet. Kepada polisi, Al Amin yang juga pendiri madrasah itu mengklaim dirinya tidak bersalah. Dia bahkan menyebut dirinya 'kerasukan setan'.
Dalam kasus terpisah di Narayanganj, kepolisian menangkap dua guru sekolah menengah yang diduga memperkosa 20 siswa. Kedua guru itu disebut memeras dan memperkosa para korban serta beberapa ibu korban selama empat tahun terakhir.
Kelompok-kelompok HAM mengkhawatirkan peningkatan jumlah kasus pemerkosaan dan penyerangan seksual di Bangladesh dalam beberapa waktu terakhir. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :