www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
BBPOM Pekanbaru Temukan Ribuan Kardus Kosmetik dan Obat Ilegal di Bekas Gudang Semen
 
Edan! Anak Tuntut Ayah dan Ibunya ke Pengadilan karena Melahirkannya Tanpa Izinnya
Selasa, 05 Februari 2019 - 12:57:00 WIB

INDIA - Seorang pria 27 tahun dari New Delhi, India, menuntut kedua orangtuanya ke pengadilan karena telah melahirkannya ke dunia, tanpa terlebih dahulu meminta persetujuannya.

Raphael Samuel adalah seorang anti-natalis, seseorang yang percaya bahwa untuk melahirkan seorang makhluk hidup, perlu adanya persetujuan dari yang bersangkutan.

Ia menganggap kehidupannya saat ini adalah korban pemaksaan oleh kedua orangtuanya.  Itulah sebabnya, pemuda India itu berencana membawa orang tuanya ke pengadilan.

"Saya ingin memberi tahu semua anak-anak India bahwa mereka tidak berutang apa pun kepada orang tua mereka," kata Samuel kepada The Paper.

“Saya mencintai orang tua saya, dan kami memiliki hubungan yang hebat. Tetapi saya merasa kehadiran saya hanya untuk memenuhi kesenangan mereka." 

"Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat alasan mengapa saya harus menjalani kehidupan ini."

Untuk menyuarakan pendapatnya, pria 27 tahun ini membuat halaman khusus di media sosial Facebook.

Ia secara rutin memposting pesan-pesan, agar tidak memaksakan seorang anak lahir kedunia. Terlebih lagi hanya untuk kesenangan orantua.

Halamannya yang bernama Nihilanand, hanya memiliki 431 pengikut. Tetapi Raphael tampaknya tidak peduli tentang itu, lagipula, ia hanya ingin memulai pergerakan ini.

"Orang-orang India lainnya harus tahu bahwa tidak memiliki anak adalah sebuah pilihan. Dan setiap anak juga perlu meminta penjelasan kepada orangtua masing-masing, mengapa kamu dilahirkan," kata Samuel.

Meskipun jumlahnya masih sedikit, gerakan anti-natalis India tumbuh dengan stabil. Ia bahkan berencana untuk mendirikan organisasi tingkat nasional, yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran tentang hak kebebasan hidup seorang anak.

"Ini adalah gerakan sukarela, tanpa kekerasan," kata Pratima Naik, lulusan teknik berusia 28 tahun dan salah satu pemimpin gerakan anti-natalis.

"Kami tidak ingin memaksakan kepercayaan kami kepada siapa pun, tetapi lebih banyak orang perlu mempertimbangkan bahwa memiliki anak di dunia saat ini bukan pilihan yang benar."

Yang menarik, gerakan anti kelahiran di India ini terdiri dari sebagian besar orang-orang berpendidikan tinggi, kelas atas atau menengah.



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
BPOM grebek bekas gudang semen di Siak II Pekanbaru.(foto: mcr)BBPOM Pekanbaru Temukan Ribuan Kardus Kosmetik dan Obat Ilegal di Bekas Gudang Semen
Ade Hartati bersama pengurus GPM-IKM Riau.(foto: mimi/halloriau.com)Usai Resmikan Sekretariat GPM-IKM Riau, Ade Hartati Bulatkan Tekat Maju Pilkada Pekanbaru 2024
Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri memberikan kejutan Ultah Sekjen PWI Riau, Doni Dwi Putra.(foto: mimi/halloriau.com)Sekjen PWI Riau Ultah ke-37, TAF Harap Doni Dwi Putra Beri Inspirasi untuk Jurnalis Muda
  Kapolda Riau saat hadiri pembukaan UKW Angkatan XXIII PWI Riau.(foto: mcr)UKW Angkatan XXIII PWI Riau Digelar, Ini Pesan Kapolda Irjen Pol M Iqbal
Bus TMP Pekanbaru tak laik jalan masih tetap dioperasikan.(foto: dini/halloriau.com)Ngeri! Bus TMP Pekanbaru Tetap Beroperasi Meski Pintu Tak Bisa Ditutup Sempurna
Rombongan Komisi IV DPRD Pekanbaru ditolak saat sidk ke PT Sumatera Kemasindo terkait dugaan pencemaran lingkungan.(foto: mimi/halloriau.com)Komisi IV DPRD Pekanbaru Geram PT Sumatera Kemasindo Tak Kooperatif
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved