SURIAH  – Organisasi Daulah Islamiyah (ISIS) dan milisi aliansi Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), beberapa hari terakhir terlibat pertempuran sengit di provinsi Deir Zour. Pertempuran itu meletus setelah ISIS meluncurkan serangan balik memanfaatkan cuaca buruk.

Lembaga pengawas HAM Suriah (SOHR), seperti dilansir AFP pada Senin (26/11/2018), melaporkan ISIS menyerang wilayah kontrol SDF dari daerah terakhir mereka di Deir Zour sejak Jumat lalu. Pertempuran baru berhenti pada Ahad dan menyebabkan sedikitnya 92 SDF tewas.

“Ini merupakan korban terbanyak yang pernah dialami SDF sejak didirikan dalam satu serangan ISIS,” kata Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.

Ia menjelaskan, ISIS memanfaatkan cuaca berkabut yang melanda daerah tersebut. Sebanyak 500 pasukan dilibatkan dalam serangan ini, termasuk pasukan bom bunuh diri. Pertempuran berakhir pada Ahad setelah ISIS mundur ke wilayah kontrol mereka.

Jet tempur koalisi ikut mengintervensi pertempuran ini namun tidak dapat maksimal karena udara tertutup kabut. Gempuran udara difokuskan menargetkan lokasi-lokasi yang duduki ISIS untuk mencegah mereka mengontrol daerah tersebut.

Menurut SOHR, pertempuran dan serangan udara koalisi menyebabkan sedikitnya 61 anggota ISIS tewas. Lembaga itu menunjukkan, serangan koalisi juga menargetkan wilayah kontrol ISIS sehingga menyebabkan 51 sipil keluarga ISIS tewas, 19 di antaranya anak-anak.

Juru bicara koalisi, Sean Ryan, mengatakan bahwa serangan udara pasukannya terbatas akibat cuaca buruk. Seperti biasa, ia juga mengelak dituduh menargetkan sipil dalam serangan terhadap ISIS.
BACA JUGA  Pemerintahan Sipil di Idlib Umumkan Bendera Baru, Begini Bentuknya

ISIS kerap memanfaatkan cuaca buruk di kawasan gurun untuk meluncurkan serangan balik ke SDF. Bulan lalu, badai debu dimanfaatkan dengan baik untuk merebut kembali kota yang lepas. Namun mereka juga harus berjibaku menghadang serangan setelah cuaca kembali normal. (*)