WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan penarikan pasukannya dari Suriah setelah kekalahan kelompok militan ISIS di negara itu. Dalam konferensi pers di Washington, Trump mengatakan, dia ingin “keluar” dari Suriah, tetapi tidak memberikan detail mengenai kapan rencana itu akan diwujudkan.

Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan beristirahat sebelum kelompok militan ISIS berhasil dikalahkan, tetapi menyiratkan bahwa kemenangan atas ISIS di Suriah akan segera dicapai.

"Sudah waktunya," kata Trump kepada wartawan, ketika ditanya apakah dia ingin menarik pasukan AS.

“Kami sangat sukses menghadapi ISIS. Kami akan sukses menghadapi siapa pun secara militer. Tetapi terkadang saatnya untuk pulang ke rumah, dan kami memikirkannya dengan sangat serius,” ujarnya sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (4/4/2018).

Amerika Serikat melakukan serangan udara setiap hari di Suriah dan telah mengerahkan sekitar 2.000 tentara di darat, termasuk pasukan operasi khusus Amerika Serikat yang memberi saran telah membantu milisi Kurdi dan pejuang lainnya yang didukungnya untuk merebut wilayah dari Negara Islam.

Jendral Angkatan Darat Amerika Serikat Joseph Votel, yang mengawasi pasukan di Timur Tengah sebagai kepala Komando Pusat, memperkirakan bahwa lebih dari 90 persen wilayah kelompok di Suriah telah diambil kembali dari militan ISIS sejak 2014.

Trump memperkirakan persentase wilayah yang direbut kembali di Irak dan Suriah pada "hampir 100 persen," tetapi tidak menyoroti pekerjaan yang tersisa di Suriah. Rintangan besar, dalam pandangan militer Amerika Serikat adalah merebut wilayah yang dikuasai ISIS di sekitar kota kecil Abu Kamal di Suriah.

Upaya itu yang telah diperlambat saat pejuang Kurdi yang didukung Amerika Serikat mengalihkan fokus mereka dari ISIS terhadap serangan Turki terhadap sekutu Kurdi di tempat lain.

Meski Trump ingin menarik pasukan Amerika Serikat dari Suriah, Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Koalisi Melawain ISIS, Brett McGurk, mengatakan, pertarungan Amerika Serikat melawan ISIS belum berakhir.

“Kami berada di Suriah untuk melawan ISIS. Itulah misi kami dan misi kami belum berakhir dan kami akan menyelesaikan misi itu, ”kata McGurk.(*)