Tim Surveyor Pusat akan Tinjau Akreditasi Tiga Puskesmas di Inhu, Ini Selengkapnya
INHU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Inhu, Minggu (3/11/2017) malam menggelar temu ramah sekaligus pembukaan survei Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Inhu tahun 2017 dengan mengundang langsung Tim Surveyor dari Pusat.
Selain Kadiskes Inhu, Muhammad Yunus Ssos MM, tampak hadir Bupati Inhu, H Yopi Arianto yang diwakili Plt Sekda Ir Hendrizal MSi, Asisten II Setdakab Inhu Ir Suratman, Ketua Tim Surveyor Pusat, Dr Zuhri Karim bersama rekannya, Camat Kuala Cenaku Triyatno Ssos, Camat Rengat Wagiman, Camat Rengat Barat Sarman SS MSi, Camat Seberida Wisnu Subroto, sejumlah kades, kepala Puskesmas di Inhu dan tamu undangan lainnya.
Kadiskes Inhu, Muhammad Yunus mengatakan selamat datang kepada tim surveyor pusat di kabupaten yang penuh sejarah. Dikatakan, perlu diketahui bersama di tahun 2017 akan melakukan Akreditasi di 8 Puskesmas yang ada di Kabupaten Inhu.
"Alhamdulillah saat ini sudah ada 2 puskesmas yang terakreditasi, yakni Puskesmas Pangkalan Kasai dan Puskesmas Sei Lala. Dua minggu yang lalu, tim survei juga sudah melakukan survei di Puskesmas Air Molek, Peranap dan Sipayung," kata Muhammad Yunus.
Masih kata Yunus, dirinya menyampaikan bahwa besok tim surveyor juga akan langsung mensurvei 3 puskesmas, yaitu puskemas Kuala Cenaku, Pekan Heran dan Seberida.
"Akreditasi ini merupakan suatu kewajiban yang memang sesuai aturan bagi seluruh puskesmas di Indonesia. Akreditasi ini wajib dilaksanakan diseluruh puskesmas paling lambat tahun 2019. Dan izin juga pak Sekda bahwa untuk Klinik praktek serta klinik bidan prakter akan ikut diakreditasi. Itu saja yang bisa disampaikan kepada bupati Yopi sebagai laporan kami dan kami juga butuh arahan dan bimbingannya dari bupati," tutur Kadiskes.
Sementara itu, Plt Sekda Inhu Hendrizal MSI mengatakan akreditasi terhadap puskesmas memang sangat penting. Yang mana nanti tim surveyor secara eksternal akan menilai sendiri bagaimana tentang manajemen puskesmas, pelayanan puskesmas.
"Dalam upaya peningkatan pelayanan, puskesmas diperlukan Indikator untuk mengatur alat ukur mutu tersebut. Yang mana alat ukur tersebut adalah penilaian kinerja puskesmas. Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan target atau rencana yang telah ditetapkan, dengan kata lain pengukuran mutu puskesmas dilakukan dengan indikator output agar lebih konprehensip," terang Plt Sekda Inhu.
Menurutnya, pelayanan mutu seyogyanya dilakukan tidak hanya dengan output tetapi juga menggunakan input yang merupakan output indikator itu sendiri.
"Dengan pengukuran secara konprehensif terhadap mutu puskesmas, diharapkan dapat meningkatkan sejak awal. Dengan mempersiapkan mutu sumber daya dan melakukan perbaikan-perbaikan tata cara kerja yang ada pada saat ini. Kita perlu berterima kasih kepada tim survei karena tanpa kehadiran mereka tidak bisa kita laksanakan," paparnya.
Penulis: Andri Subakti
Editor: Budy
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :