RENGAT-Menjamurnya bangunan liar yang berada dalam lahan kawasan balai adat Air Molek Kec Pasir Penyu Inhu mendapatkan peringatan keras dari pemerintah. Pemilik bangunan diingatkan untuk membongkar bangunan dengan kesadaran sendiri atau akan dibongkar paksa.
 
Mengingat bangunan yang ada tidak memiliki izin serta dinilai dapat menggangu ketertiban umum serta juga keindahan kota. Untuk itulah Camat Pasir Penyu Bambang Indramawan bersama Kapolsek Pasir Penyu Kompol Dwi Kormal bersama dengan anggota Satpol PP langsung mendatangi lokasi bangunan liar tersebut, Kamis (5/4/2018).

Di hadapan masyarakat di lokasi bangunan liar balai adat Air Molek, Camat Pasir Penyu Bambang meminta agar bangunan kios yang saat ini sudah berdiri untuk dihentikan pembangunannya. Mengingat sebelumnya sudah ada surat peringatan agar tidak mendirikan bangunan dalam areal lahan balai adat Air Molek.

“Kita akan panggil lagi pihak yang bertanggung jawab atas berdirinya bangunan liar di lokasi balai adat Air Molek. Serta meminta agar menghentikan pembangunan kios serta membongkar lima pintu kios yang sudah berdiri secara sukarela, kalau tidak akan dibongkar paksa oleh petugas,”jelas Camat.

Menyikapi mengenai rentang waktu yang diberikan menurut Camat secepatnya bangunan yang tidak memiliki izin tersebut untuk dapat dibongkar. Jangan sampai ada lagi bangunan baru yang didirikan oleh kelompok masyarakat lainya.

Sebelum menuju bangunan liar dibalai adat Air Molek, Camat Pasir Penyu bersama tim telah melakukan pembongkaran terhadap pedagang kaki lima yang berjualan diatas trotoar. Terutama sekali yang berjualan  di atas trotoar dan di bahu jalan, sekitar wilayah pasar Sri Gading Air Molek.

Petugas menyita barang-barang para pedagang yang sudah diperingatkan namun tetap membandel. Barang yang disita meliputi tenda, kursi, dan meja kita simpan di kantor Camat Pasir Penyu milik puluhan pedagang.
 
Untuk pelaksana penggusuran ini diturunkan anggota Satpol PP sebanyak 30 orang, Polsek Pasir Penyu 15 orang dari Damramil 04 Pasir Penyu 10 orang.