Lima Jam Pencarian Bonita di Malam Hari yang Tak Membuahkan Hasil
Senin, 19 Maret 2018 - 13:40:01 WIB
TEMBILAHAN-Tim terpadu penyelamat Harimau Sumatera, Bonita, melakukan pencarian Minggu (18/3/2018) malam.
Namun, lebih kurang lima jam pencarian, hewan buas yang memangsa dua orang warga tersebut tidak ditemukan.
Dari pantauan di lapangan, tim gabungan bergerak ke lokasi-lokasi yang menjadi perlintasan Bonita, yang ada di perkebunan sawit PT THIP di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil).
Penyisiran malam kali ini tak seperti biasanya. Karena sebagian tim menggunakan dua unit mobil dum truk perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi serangan Bonita. Sebab, sejak dilakukan penembakan obat bius, satwa dilindungi itu 'marah'. Biasanya tim hanya menggunakan mobil rescue dan duduk di bak belakang. Namun seluruh peralatan penangkapan dan evakuasi telah disiapkan.
Blok demi blok kebun sawit dilakukan pencarian. Dengan menggunakan alat penerangan, petugas begitu terlihat bersiaga dengan peralatan lengkap.
Rasa takut pun bercampur penasaran. Karena setelah dilakukan pengintaian di perlintasan, Bonita tak juga kunjung terlihat. Pada malam-malam sebelumnya, Bonita sering muncul di lokasi yang sama.
Petugas kepolisian dan TNI selalu mendampingi tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, saat melakukan pencarian.
Lantaran Bonita tak kunjung muncul, tim kembali berkumpul dan memutuskan kembali ke posko siaga di Estate Eboni.
Sebelumnya, tim terpadu telah melakukan penambahan obat bius. Karena beberapa kali dilakukan penembakan obat bius belum maksimal.
Tim Medis Penyelamat Harimau Sumatera, drh Andita Septiandini pada Wartawan mengatakan, kondisi Bonita sempat lemah setelah ditembak bius.
"Tapi kini Bonita sudah kuat kembali. Biasanya kalau lihat mobil dia diam saja, sekarang mengejar," kata Dita sapaan dokter tersebut.
Dia mengaku, beberapa kali dilakukan penembakan obat bius, namun jarum suntik tidak menancap di tubuh Bonita.
"Obat bius ini dosisnya sesuai dengan berat badan Bonita, yang kita taksir sekitar 70 kilogram," kata Dita.
Meski demikian, pihaknya akan terus berusaha melakukan penyelamatan terhadap Bonita.
Diberitakan sebelumnya, harimau sumatera menerkam dua orang warga, Jumiati dan Yusri di wilayah Kecamatan Pelangiran, Inhil.
Kedua korban tewas setelah diserang si raja hutan tersebut. Sejak kejadian pertama pada 3 Januari 2018, upaya penangkapan Bonita belum berhasil.
Sehingga, pada Sabtu (10/3) lalu, Bonita menerkam Yusri saat mengerjakan bangunan sarang burung walet. Korban ditemukan tewas mengenaskan.
Untuk diketahui, penyelamatan Bonita hingga saat ini memasuki hari ke 73. Meski telah dilakukan berbagai macam cara, Bonita belum berhasil ditangkap.
Penulis : Wahyudi
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :