PEKANBARU - Seorang pelajar inisial KA (14) warga Kecamatan Rumbai Pesisir, kaget bukan kepalang saat dirinya hampir jadi korban pencabulan yang dilakukan oleh AN (18). Aksi pelaku ini dilakukan saat korban tengah tidur di kamar seorang diri, Senin (24/4/2017) sekitar pukul 04.30 Wib.

"Benar, pelaku masuk ke dalam rumah korban, yang sebelumnya telah diintai terlebih dahulu," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo kepada halloriau.com, Selasa (25/4/2017).

Pelaku, Guntur menjelaskan, kejadian ini bermula saat korban tengah tidur seorang diri di dalam kamarnya dengan menggunakan kain sarung. Melihat keadaan korban seperti itu, pelaku yang sudah mengintai sejak lama langsung masuk melalui pintu belakang dengan merusak kunci.

Pelaku yang berhasil masuk dan melihat korban tidur, timbul niat birahinya ingin melakukan pencabulan. Korban terbangun saat tubuhnya di raba-raba, pelaku yang sudah dirasuki setan lantas melepaskan pakainnya hingga celana dalam saja yang tinggal.

"Toloong! teriak korban setelah terbangun melihat pelaku sudah di dalam kamarnya hanya menggunakan celana dalam saja. Kaget dengan teriakan korban, lantas pelaku kabur meninggalkan korban begitu saja," terang Guntur saat menirukan ucapan korban.

Tidak terima dengan apa yang dialami anaknya, ibu korban langsung melaporkan aksi percobaan pencabulan ini ke Polresta Pekanbaru berharap pelakunya segera ditahan. Polisi yang mendapatkan informasi keberadaannya langsung mengamankan pelaku.

"Kini pelaku sudah kita ditahan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatannya, pelaku dikenakan
Pasal 76E jo Pasal 82 (1) UU 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 290 KUHP," pungkas Guntur.

Guntur juga menghimbau kepada orang tua selalu tetap waspada dan menjaga putrinya dari segala tindak kejahatan yang akhir-akhir ini marak terjadi kasus pencabulan anak di bawah umur.

"Bagi orang tua, tetap selalu berikan peringatan dan perhatian kepada putrinya, lebih baik mencegah dari pada mengobati," imbuh Guntur.

Penulis: Helmi
Editor : Yusni Fatimah