Jenazah Napiter Tewas di Mako Brimob Jawa Barat Dikebumikan di Riau, Polisi Tidak Menaruh Dendam
PEKANBARU - Beny Syamsu Trisno alias Abu Ibrahim, salah seorang narapidana tindak pidana terorisme (Napiter), yang tewas saat kerusuhan di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat yang terjadi Selasa malam (8/5/2018) lalu, jasadnya dipulangkan ke kampung halaman, tepatnya ke Kampar, Riau.
Tidak hanya Beny yang merupakan warga Jalan Kempas 12, RT 07 RW 12, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar ini, 5 anggota Brimob lainnya bernasib sama, gugur saat bentrok. Kelima pengabdi negara ini dianugrahi kenaikan pangkat luar biasa atas jasa dan pengorbanan mereka.
Anggota kepolisian yang meninggal dunia itu yakni Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli, dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.
Jenazah Beny tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, pada Minggu (13/5/2018) pagi, yang diangkut dengan maskapai Lion Air dan langsung dibawa menggunakan ambulans ke kediaman orang tuannya untuk dikebumikan.
"Tadi sampainya sekitar pukul 08.00 Wib di bandara. Kita sudah dapat informasi beberapa hari lalu dari pihak keluarga," kata Kepala Desa Pandau Jaya, Firdaus Roza.
Setibanya di TPU, isak tangis keluarga Beny pun pecah saat almarhum dikeluarkan dari peti mati warna coklat. Tampak seluruh tubuhnya dibungkus dengan kain kafan berwarna putih. Begitu pun dengan wajahnya, hingga keluarga tak satupun dapat melihatnya.
Sebelumnya, setiba jenazah langsung disholatkan Musala Al Ikhlas tak jauh dari kediaman orang tua Beny. Lalu dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandau dengan menggunakan ambulans.
Wakapolda Riau Brigjen Pol Permadi, mengatakan meskipun atas kerusuhan yang terjadi di Rutan Cabang Salemba pada Selasa (8/5/2018) lalu telah menggugurkan lima orang anggota Polri, namun pihaknya tidak menyimpan rasa dendam kepada para napi terorisme itu, khususnya almarhum Beny.
"Semoga almarhum diberikan tempat yang layak. Insya Allah tidak ada dendam. Namun demikian balasan dari Polri kepada mereka tidak seperti itu, kita sama-sama manusia. Tetap dimaafkan apapun yang telah mereka lakukan," ujar HE Permadi di tempat terpisah.
Untuk diketahui, jenazah tidak mendapat pengawalan khusus dari anggota polisi. Tapi dari pihak Polsek Siak Hulu selaku pemangku wilayah sudah berkoordinasi dengan keluarganya untuk proses pemakaman.
"Tidak ada pengawalan khusus. Mungkin dari bandara ke pemakaman hanya estafet saja soalnya itu kan di Polres Kampar," katanya.
Ia berharap masyarakat lebih cerdas dengan adanya peristiwa kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat situasi kemarin.
"Kalau seandainya ada salah atau tidak mengenakkan sampaikan saja, kita sudah membuka pengaduan seluas-luasnya. Dan semoga Polri, khususnya Polda Riau diberikan kesehatan, kekuatan dan tolong disupport," imbuhnya.
Penulis: Helmi
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
