Management perusahaan, lanjutnya, sangat bangga kepada desa terutama para crew leader yang berhasil menjaga desanya dari api. Dengan adanya reward seperti ini akan dapat memotivasi pemerintah desa beserta masyarakat untuk menjaga desanya dari kebakaran hutan dan lahan.
Plt BPBD Riau, Jim Gafur mengatakan, dengan adanya penghargaan ini dapat mengurangi kebakaran lahan di kabupaten Pelalawan dan Riau.
"Mari kita satukan pandangan untuk kelangaungan anak cucu kita ini, mari jaga ekosIstem alam kita. Tingkatkan program desa bebas api ini. Berkat dukungan semua pihak, tahun 2016 Riau bebas api, dimana tahun sebelumnya Riau lumpuh akibat karhutla. Tahun 2014 ada lahan terbakar 22 ribu dan 2015 hanya 5000 ha yang terbakar," beber Jim Gafur.
Sinergi Bersama MasyarakatProgram Desa Bebas Api (DBA) Asian Agri merupakan sinergi bersama antara masyarakat, pemerintah dan perusahaan dalam menekan angka kebakaran lahan. Program ini didukung oleh inisiatif masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api untuk mencegah kebakaran dan kabut asap di lingkungan tempat tinggal mereka.
Montty Girianna, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di sela-sela acara Penyerahan Penghargaan dan Penandatanganan MoU Desa Bebas Api Asian Agri mendorong keikutsertaan desa-desa lainnya dalam program ini, khususnya yang berlokasi di daerah rawan terjadinya kebakaran.
"Kontribusi desa untuk ikut serta dalam pencegahan kebakaran seperti ini sangat patut diapresiasi. Upaya masyarakat menjaga kelestarian lingkungan merupakan wujud tanggung jawab untuk mewariskan lingkungan yang sehat dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita di masa depan," kata Montty.
Pada periode program DBA di tahun 2016, sebanyak 9 desa di Riau dan Jambi bergabung dalam program ini. dan berhasil menekan angka luasan kebakaran dengan cukup signilikan yaitu 7,98 hektar dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,75 hektar lahan. Kesembilan desa tersebut yakni Desa Delik, Desa Lalang Kabung, Desa Rantau Baru, Desa Lubuk Ogong, Desa Tambak, Desa Segati, Desa Sotol di Riau serta Desa Lubuk Lawas dan Desa Lubuk Bernai di Jambi.
Tahun ini tujuh desa baru telah bergabung untuk melanjutkan komitmen pencegahan kebakaran yakni Desa Terusan dan Desa Bagan Limau di Riau dan Desa Tupo Sumay, Desa Suo Suo, Desa Semambu, Desa Teriti, dan Desa Muara Sekalo di Jambi.
Regional Head Asian Agri Wilayah Riau, Omri Samosir memberikan penjelasan mengenai peralatan yang digunakan crew leaderErman, Ketua Tim Masyarakat Peduli Api Desa Terusan mengatakan, keinginannya untuk bergabung dalamn program desa bebas api didasari oleh pengalaman buruknya akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran.
"Kami ingin turut berperan karena kebakaran sudah menjadi masalah yang berarti pencegahannya juga harus dilakukan secara bersama-sama. Kita sudah merasakan dampak buruk yang ditimbulkan dan tidak ingin kejadian serupa berulang kembali dan dirasakan oleh keluarga dan saudara-saudara kita," ungkap Erman.
Manajemen Asian Agri dan undangan yang hadirAsian Agri sebagai perusahan yang menaruh kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, mendukung sepenuhnya inisiatif inasyarakat dei-ngan terbuka untuk memfasilitasi desa yang bergabung dalam program Desa Bebas Api.
“Kami berkomitmen untuk mendukung usaha pencegahan kebakaran di Indonesia. Kami percaya dengan adanya sinergi bersama ini dapat memberi sumbangsih positif terhadap penekanan terjadinya kebakaran hutan dan lahan nasional," kata Welly Pardede, Head of Sustainability Operation & CSR Asian Agri.