SUKAMANDI – Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu aset penting dalam penyelenggaraan roda pemerintahan sebuah negara. Terlebih, saat ini dunia tengah mengadapi era disrupsi teknologi hingga munculnya Revolusi Industri 4.0.
Pemerintah juga telah merancang road map program Smart ASN guna mewujudkan visi Menuju Birokrasi Berkelas Dunia tahun 2024 dengan ASN yang mempunyai integritas, rasa nasionalisme, berwawasan global, menguasai informasi dan teknologi dan bahasa asing, serta memiliki daya hospitality, memiliki daya networking (jejaring) yang kuat serta rasa entrepreneurship.
Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Maman Hermawan menyampaikan hal tersebut saat mewakili Kepala BRSDM dalam penutupan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Golongan III angkatan I dan II, pada Rabu (16/9/2019) di Balai Diklat Aparatur (BDA), Sukamandi, Jawa Barat.
“Para peserta telah menyelesaikan Diklat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Golongan III angkatan I dan II. Ini merupakan gerbang awal pengembangan diri selaku Pegawai Negeri Sipil,” tutur Maman.
Pihaknya menekankan bahwa pelatihan dasar CPNS ini merupakan salah satu upaya KPU untuk meningkatkan kualitas birokrasi, di mana Latsar ini memiliki tujuan agar CPNS KPU menjadi ASN yang profesional, memiliki ilmu pengetahuan, cepat merespon perkembangan zaman, menyiapkan ASN yang berintegritas, berinovasi dan melayani dengan hati.
Hal senada disampaikan oleh Sekjen KPU, Arif Rahman Hakim. Pihaknya menyampaikan bahwa Latsar merupakan bagian dari komitmen KPU untuk mencetak ASN yang unggul, kompeten, bertanggung jawab, serta professional. Ia pun mendorong BDA Sukamandi menjadi Pusat Pengembangan ASN Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan berencana untuk mengirimkan Pejabat Eselon III dan IV KPU untuk melaksanakan Dilat Kepemimpinan di BDA.
Kepala Biro SDM KPU, Lucky Finandy Majanto, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa usai menjalani diklat, para peserta akan kembali ke kantor masing-masing untuk selanjutnya mengaktualisasikan apa yang diperolehnya di unit kerja masing-masing. Kemudian dua bulan setelahnya mereka diminta untuk kembali ke Balai Diklat Aparatur (BDA) untuk menjalani seminar aktualisasi didampingi mentor masing-masing.
Diklat CPNS KPU diikuti oleh 80 orang, yang terdiri dari 64 orang pusat, 3 orang dari DKI Jakarta, 10 orang dari Jawa Barat, 1 orang dari DIY, dan 2 orang dari Jawa Timur.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :