Jikalau Indonesia Itu Bhinneka, Kenapa Muda Terpecah Belah ?
Senin, 13 Mei 2019 - 18:31:17 WIB
Oleh : Ahmad Afandi*
SEMBOYAN Indonesia sebetulnya masih “Bhinneka Tunggal Ika’’ berbeda-beda namun tetap satu jua. Sayang, kondisi rill dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan kecenderungan sebaliknya. Fakta yang tidak bisa kita pungkiri , bahwa pada saat ini kita benar-benar mudah tersulut emosi.
Kita lemah dalam persatuan dan rentan akan perpecahan. Perbedaan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) dijadikan jurang pemisah untuk saling menjatuhkan. Perbedaan pemikiran, pendapat, dan pilihan seolah membuat kita tak bersaudara.
Kondisi inikah yang kita inginkan? Tidak ingatkah kalian semua, indonesia adalah sebuah negeri yang tak terlepas dari kata islam. Semangat dan seruan gema takbir para pejuang telah mengantarkan negeri ini pada gerbang kemerdekaan. Perbedaan bukanlah alasan untuk tidak bersatu,karena negeri ini diperjuangkan oleh keberagaman. Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa indonesia yang harus di jaga oleh anak cucu kita.
Hidup saling berdampingan meskipun kita berbeda agama sebenarnya bukan suatu hal yang harus ditakuti atau dikhawatirkan. Masing-masing penganut agama seharusnya mengamalkan ajaran sosial yang ada dalam agamanya. Karena semua agama menganjurkan kepada penganutnya untuk berbuat baik kepada manusia.
Maka seharusnya kesadaran masing-masing untuk mengamalkan hal yang demikian akan mewujudkan kerukunan dan saling menghormati tanpa intervensi. Meskipun kita tidak menerima apa yang menjadi keyakinan orang lain, tetapi sikap menghargai harus senantiasa terjalin karena kita semua sesama manusian menginginkan kedamain.
Islam tak mengajarkan seseorang untuk membenci, menilai buruk atau mencap suatu agama di luar agama islam karena dalam Al-Quran surahAl-Kafirun ayat 6 menjelaskan bahwa, “untukmu agamamu dan untukku agamaku”.
Hal ini telah turun temurun disampaikan oleh ustad, guru bahkan orangtua kita. Kita hidup di dunia seolah-olah berada diantarakumpulan berlian yang menyalah tiap sudutnya jika dibiaskan cahaya. Setiap berkas cahaya dari berlian-berlian itu akan selalu terpancar indah jika dilihat dari sisi lain walaupun diputar berapapun derajatnya, berlian- berlian indah itu akan tetap bersinar terang selagi masih ada cahaya yang meneranginya dan itulah sebabnya kita perlu meyakini dan menghargai semua yang hidup di dunia ini memiliki banyak perbedaan. Namun jika kita dapat menyikai, semua perbedaan itu seolah-olah adalah berlian dengan cahaya indahnya.
Disisi lain perbedaan seharusnya bisa menyadarkan manusia agar senantiasa bersyukur atas pemberian Yang Maha Kuasa. Dengan perbedaan kita dapat membuka pikiran dan mata hati kita untuk memaknai perbedaan itu dengan cara saling mengormati dan toleransi. Jangan biarkan keberadaan kita seperti kapal di tengah samudra yang terombang-ambing, jangan biarkan negeri ini terpecah belah hanya karna selisih paham. Indonesia yang memiliki keragaman yang luar biasa seharusnya kita bangga.
Kita pernah mendengar kata bijak dari KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) “marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesejahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali”. Mendengar kata itu seharusnya kita percaya bahwa, kita masyarakat Indonesia yang cinta damai.
Kini saatnya kita membuka mata, duduk bersama, dan saling berusaha untuk mewujudkan generasi yang cerdas, bijaksana serta meyakini dan menghargai perbedaan yang ada. Berlomba-lomba dalam kebaikan dan saling merangkul dalam perbedaan. Perbedaan bukanlah hambatan untuk saling bekerja sama melainkan fitrah dari yang Pencipta. (*)
*)Mahasiswa IAIN Padangsidimpuan, Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :