Semester I-2017, Laba BRK Capai Rp308,4 Miliar
Kamis, 03 Agustus 2017 - 12:22:38 WIB
PEKANBARU - Direktur Utama Bank Riau Kepr, Irvandi Gustari mengatakan realisasi laba Bank Riau Kepri (BRK) di semester pertama tahun 2017 mencapai 100,7% atau Rp308.477.903.000. Angka itu melebihi target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Orang nomor satu di bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri ini mengungkapkan, pencapaian target laba ini diperoleh di tengah pertumbuhan ekonomi Riau yang melambat yakni diangka 2,8 persen pada triwulan II, sedangkan di Kepri sendiri pertumbuhan ekonominya hanya 2,02 persen.
"Ini pertumbuhan ekonomi yang lambat. Bahkan Riau masuk tiga pertumbuhan ekonomi terendah se-Indonesia. Namun dalam kondisi itu kami bisa meyakinkan diri untuk mengejar target laba dan hasilnya terlihat jelas. Buktinya per 2 Agustus 2017, BRK mencatat laba sebesar Rp349,4 miliar," ungkap Irvandi Gustari kepada sejumlah wartawan di Gedung Menara Bank Riau Kepri, Rabu (2/8/2017).
Di tengah pertumbuhan ekonomi daerah yang stagnan, tambahnya, upaya pencapaian laba ini didominasi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai 70%. Sedangkan dana pemegang saham mengendap di BRK hanya 30% saja.
Dirut BRK, Irvandi Gustari (kiri) didampingi Corsec BRK, Winovri memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan
Dari data yang terhimpun halloriau.com, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) real pada Juni 2017 lalu berjumlah Rp19.770.645.567.000 dengan persentase pencapaian 96,7 persen sedangkan realisasi pada Desember 2016 lalu yakni Rp12.049.074.771.
Jika dilihat dari jumlah Giro real pada Juni lalu berjumlah Rp4.286.025.352.000 yang terdiri dari dana Pemda sebesar Rp3.615.032.636.000 dan non Pemda sebesar Rp670.992.716.000. Demikian juga dengan dana Deposito, dari Pemda berjumlah Rp2.481.402.182.000 dan pendanaan dari non Pemda berjumlah Rp8.648.076.495.000.
Dirut Bank Riau Kepri ini menyampaikan, untuk semester II tahun 2017 ini, diperlukan kerja lebih keras lagi dan team work lebih baik lagi mencapai target laba di akhir tahun. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan percepatan penyempurnaan produk-produk tabungan berbasiskan digital banking dan produk-produk vintage lainnya. Termasuk juga percepatan kompetensi yang merata untuk seluruh karyawan sesuai dengan bidang kompetensinya.
"Pencapaian realisasi ini dibantu dengan realisasi laba BRK Cabang Jakarta, dimana dalam 4 bulan setelah beroperasi, sudah memiliki aset lebih kurang Rp1,59 triliun, dengan laba Rp1,33 miliar. Pangsa pasarnya bagus. Pasar percaya dengan kehadiran BRK di ibu kota. Buktinya dalam 4 bulan saja sudah bisa memiliki aset sebanyak itu. Normalnya, aset dengan jumlah segitu bisa tercapai dalam rentang waktu 7 bulan. Apalagi dalam kondisi perekonomian seperti ini," jelas Irvandi Gustari.
Irvandi menegaskan pembukaan cabang di Jakarta tidak dilakukan untuk berkembang sendiri di ibukota tetapi bertujuan memberikan efek baik bagi perekonomian di daerah. Karena hal itu BRK terus berfokus pada penarikan DPK di Jakarta untuk mengembangkan Riau.
Kondisi di daerah saat ini masuk dalam masa sulit dengan kondisi ekonomi yang melambat beberapa tahun terakhir. Karana hal itu keberhasilan cabang luar daerah menjadi suatu yang sangat diharapkan.
Terkait penyaluran produk pembiayaan, saat ini cabang Jakarta tengah berfokus menggarap sejumlah proyek pembiayaan sindikasi di Jawa.
Penulis: Budy Satria
Editor: Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :