Menteri Perdagangan: IKM Terbukti Tahan Krisis dan Topang Perekonomian
Senin, 19 Juni 2017 - 09:42:54 WIB
PELALAWAN - Sampai saat ini, IKM telah terbukti menjadi usaha yang tahan krisis dan menjadi salah satu penopang perekonomian nasional. Kontribusi IKM dalam menciptakan lapangan kerja juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Untuk itu, semua pihak perlu memberikan dukungan bagi perkembangan IKM, termasuk dunia usaha.
"Karena itu, pemerintah mengajak pelaku usaha untuk menggandeng Industri Kecil Menengah (IKM) agar dapat mandiri dan berkembang. Peran IKM sangat penting karena ia menjadi salah satu penopang perekonomian dalam negeri," terang Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat pemberian acara CSR Award pada Mitra Bina PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pelalawan, Riau, Minggu (18/6/2017).
Enggartiasto Lukita, mengatakan bahwa guna meningkatkan peran para pelaku IKM, pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri. Dukungan dari dunia usaha akan menjadi kail yang akan mendorong IKM menjadi wirausaha mandiri. Dirinya berharap, dukungan terhadap IKM akan terus meningkat agar semakin banyak bermunculan wirausaha. Meskipun memiliki peranan penting, IKM masih menghadapi sejumlah masalah, seperti dukungan permodalan dan kemampuan mengelola bisnis secara profesional.
"Di sinilah perusahaan diharapkan berperan agar memberikan pendampingan kepada IKM. Direktur Utama PT RAPP, Rudi Fajar mengatakan sebagai perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Riau, RAPP berkewajiban untuk merangkul masyarakat sekitar agar mampu berkembang bersama. Hingga saat ini, RAPP telah mencetak sederet IKM sukses dan berpengaruh di daerahnya. “Perusahaan dikatakan berhasil jika masyarakat di sekitarnya sejahtera,” kata Rudi.
Berdasarkan kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, selama 1999-2014, RAPP telah berkontribusi dalam pembentukan output terhadap perekononomian nasional Rp 557 triliun, yang mana Rp 498 triliun (89,5%) berada di Riau. Kontribusi relatif output RAPP terhadap perekonomian Riau menunjukkan pola penurunan sejak 2009 sebagai dampak pertumbuhan output Provinsi Riau yang lebih tinggi ketimbang pertumbuhan penjualan RAPP.
"Ini jelas hal yang positif karena ketergantungan secara ekonomi masyarakat di Riau terhadap perusahaan semakin turun, karena tingkat kemandirian mereka meningkat,” ujar Rudi.
Dalam acara CSR Award tersebut, RAPP memberikan penghargaan kepada delapan mitra bina yang bergerak di berbagai bidang usaha mitra in-line (jenis usahanya berhubungan langsung dengan bisnis RAPP) seperti Sulaiman sebagai produsen sabut kelapa (cocopeat), Izwan koperasi Karya Bersama yang menyediakan speed boat 15 K, Robi Cahyadi sebagai penyedia tenaga kerja dan penyedia truk.
Kemudian Mujiono sebagai penyedia tenaga kerja pengawas, Ramadhan sebagai penyedia mobil truk. Sedangkan untuk mitra Offline (jenis usahanya tidak berhubungan langsung dengan bisnis perusahaan) diantaranya Yusmani yang merupakan pengrajin batik di Rumah Batik Andalan, Tukiman dan Mursaldius pengusaha bengkel.
Penulis : Andy Indrayanto
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :