BUATAN - Asian Agri terus berupaya menekan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin dengan terus menggelar berbagai pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), khusus di seluruh unit bisnis di secara berkala.
"Dengan adanya pelatihan investigasi kecelakaan merupakan rangkaian pelengkap dari pelatihan terdahulu, antara lain HIRADC, Inspeksi dan Observasi yang efektif. Diharapkan dengan kelengkapan pelatihan ini para pengawas, AK3U maupun P2K3 dapat melakukan investigasi kecelakaan kerja dan menentukan akar masalah dan penanganannya di unit masing – masing, agar meminimalkan kecelakaan dengan pengendalian resiko yang dipahami secara baik di lapangan," ujar Head Sustainability & CSR Asian Agri, Welly Pardede, di Kebun Buatan, Kamis lalu (30/3/2017).
Menurut Welly, untuk wilayah Riau, pelatihan yang bertemakan 'Investigasi Kecelakaan yang Bertujuan untuk Meningkatkan Kompetensi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)', dilakukan pada 30 – 31 Maret 2017, di unit bisnis Asian Agri, yakni PT Inti Indosawit Subur berlokasi di kantor Kebun Buatan Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Peserta pelatihan berasal dari PT Inti Indosawit Subur, PT Rigunas Agri Utama dan PT Tunggal Yunus Estate, yang diinstrukturi salah satu Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan di Indonesia (APKPI), Edy Saptono.
Pelatihan diikuti 27 orang peserta yang seluruh ahli K3U, berasal dari masing – masing kebun dan pabrik, dokter dan perawat. Peningkatan kompetensi AK3U menjadi perhatian manajemen mengingat komitmen perusahaan terhadap "sustainability" atau keberlanjutan sangat kuat.
“Pelatihan investigasi kecelakaan bertujuan agar peserta mampu memahami bagaimana terjadinya kecelakaan, memahami tata cara investigasi kecelakaan yang tepat lalu melakukan investigasi kecelakaan dengan tepat dan menentukan penyebab kecelakaan berdasarkan kronologis dan menentukan tindakan perbaikan yang tepat. Dengan demikian diharapkan pengendalian resiko di lapangan semakin tepat, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan," ungkap Edy Saptono.
Manager Kebun Buatan, Gatot Sibuea didampingi Head Sustainability & CSR Asian AGri berfoto bersama pada acara Pelatihan AK3U.
Putu Grhyate Yonata Aksa selaku Koordinator Safety Asian Agri menegaskan, aspek K3 ini penting dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. "Pelatihan yang bertujuan untuk mengisi dan meningkatkan kompetensi AK3U lebih mendalam lagi, sehingga AK3U dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan dan membuat tindakan preventif sesuai dengan akar masalah yang disimpulkan sehingga kejadian tersebut tidak berulang kembali," katanya.
Dia mengingatkan, agar manajemen kebun menjadi garda terdepan untuk mengawal budaya 'safety leadership'. "Manajemen menilai pelatihan K3 adalah salah satu kegiatan perusahaan agar tercipta kesamaan persepsi dari seluruh pimpinan unit," cetusnya.
Sementara, Sugiyana selaku Asisten Pabrik Topaz menilai, melalui pelatihan ini, AK3U dan staff lain dapat mengetahui teknik-teknis investigasi kecelakaan, sehingga kedepannya dapat menentukan tindakan preventif, agar kecelakaan tidak terjadi kembali.
Gatot Sibuea selaku Manager Kebun Buatan menambahkan, terlaksananya pelatihan investigasi kecelakaan ini akan mampu mengantisipasi permasalahan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. "Terimakasih atas perhatian manajemen perusahaan atas dilaksanakan pelatihan yang sangat bermanfaat ini bagi pekerja," cetusnya.
Editor : Yusni Fatimah