PEKANBARU – Jalan berlumpur dan licin langsung menyambut saat menuju kebun sayur di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Maharatu, Marpoyan Damai, Pekanbaru. Daerah ini memang dikenal pusat sayur mayur di Kota Bertuah.
Sepanjang perjalanan kiri kanan tampak kebun sayur bayam dan kangkung tumbuh subur. Dari kejauhan mulai terlihat jaring paranet yang membentang luas. Di dalam petak sayuran, ada Arbain mengenakan caping.
“Di sini saya menanam sawi, kangkung, bayam, pakcoy, selada, dan kemangi,” ujar Arbain membuka cerita kepada halloriau belum lama ini.
Awal bertani lahannya tak begitu luas, cuma ¼ hektare. Tapi itu sudah cukup untuk membantu perekonomiannya yang juga merupakan guru honor di salah satu SD di Pekanbaru.
“Kami sudah punya langganan yang datang untuk beli sayurnya. Omzet bisa Rp1,5 juta sampai Rp3 juta. Kalau lagi tinggi harga sayur bisa pendapatan Rp6 juta per bulan,” ujarnya.
Arbain memulai usahanya sejak tahun 2013, bersama istri ia menanam berbagai jenis sayuran. Berkat ketekunannya, Arbain berhasil memperoleh pelanggan setia yang menanti hasil panen. Kesuksesannya tidak berhenti di situ. Lahan yang semula hanya 1/4 hektare berkembang menjadi 1 hektare dengan beragam tanaman termasuk jagung.
Setelah menikmati jerih payahnya itu, Arbain menghadapi tantangan, ia butuh modal yang lebih besar. Berkat informasi dari rekan sesama petani sayur, ia diberi tahu bisa mengajukan pinjaman modal dari KUR BRI.
Benar saja, Arbain memperoleh KUR sebesar Rp25 juta. Setelah itu usahanya terus berkembang dan KUR mengembangkan usahanya lebih jauh. KUR yang diberikan juga naik bertahap dari PR40 juta sampai sekarang sudah Rp120 juta.
Berkat dukungan BRI selama 11 tahun, Arbain tidak hanya berhasil memperluas usahanya di Pekanbaru, tetapi juga mewujudkan impian memiliki kebun kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dengan pinjaman tambahan sebesar Rp120 juta itulah ia merintis usaha baru tersebut.
Dalam perjalanannya, Arbain tidak lupa untuk mengapresiasi dukungan yang diterimanya. Ia berharap agar Bank BRI terus mendukung para pelaku usaha kecil seperti petani, sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat.
“Harapan kami BRI untuk selalu mendukung petani, agar sejahteraan meningkat. Dengan adanya KUR BRI sangat membantu petani untuk penambahan modal, prosesnya juga cepat,” ujarnya.
Sementara itu Regional CEO Office BRI Pekanbaru, Kicky Andre Davetra mengatakan BRI terus meningkatkan portofolio pembiayaan baik UMKM juga petani, guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Pihaknya terus mendorong realisasi KUR selain menambah debitur baru, juga bisa membuat pelaku usaha naik kelas. Artinya UMKM yang sudah menikmati KUR tiga atau empat kali, bisa kemudian meningkatkan kelas masuk kredit Kupedes yang memiliki plafon sampai dengan Rp 250 juta.
“Alhamdulillah dari BRI Kanwil Pekanbaru untuk pemasaran kredit hingga Februari 2024 kami tumbuh 16 persen secara year on year. Ini membuktikan perekonomian di Riau ini sedang bertumbuh. Karena dari sisi penyaluran kredit bisa tumbuh double digit, kita harapkan juga pertumbuhan kualitas lebih baik,” ujarnya belum lama ini.
Penulis: Riki Ariyanto
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
.jpg)
