www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Hampir 3 Bulan, Penonton Film Agak Laen Tembus 9,1 Juta
 
Kisah Waroeng Sabut KSM: Sukses Ubah Sampah Jadi Produk Bernilai Tinggi
Rabu, 27 Maret 2024 - 23:19:47 WIB

PEKANBARU – Tak jauh dari pusat Kota Pekanbaru, terdapat satu rumah yang unik. Pagar, dinding, hingga pot bunga dilapisi sabut kelapa.

Dekat pintu ada satu patung gajah juga terbuat dari sabut kelapa. Inilah penampakan galeri workshop Waroeng Sabut SKM yang berlokasi di Jalan Labersa, Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.

“Ini (patung gajah) pesanan orang dinas pariwisata, untuk pameran,” ujar Fauziah, pemilik UMKM Waroeng Sabut KSM kepada halloriau.com belum lama ini.

Fauziah atau akrab disapa Ipau menyebut sabut kelapa ini semuanya berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), kampung halamannya. Ipau berasal dari Kecamatan Enok, yang memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa.

Bagi petani di sana, hanya kelapa bulat yang memiliki nilai ekonomis. Sementara sabutnya dibuang begitu saja, bahkan terkadang dibakar atau ditumpuk begitu saja.

Kebetulan Fauziah sedang mencari peluang usaha lain. Bersama suaminya, ia mencoba membuat sabut kelapa untuk mencuci piring. Orang perkotaan lebih terbiasa dengan spons, namun dahulunya orang Indonesia terbiasa mencuci dengan sabut kelapa yang ramah lingkungan.

Siapa sangka teryata usaha yang dirintis tahun 2016 mulai menunjukkan hasilnya. Kemudian suaminya, Taufiq juga mulai membuat kerajinan-kerajinan seperti pot bunga berbagai model, alas kaki, sapu, dan sebagainya.

“Sekarang ada sekitar 50 produk yang dibuat, kami juga menerima request dari pelanggan, mau dibikin seperti apa sabut kelapanya,” ujarnya.

Fauziah menjelaskan sabut kelapa yang dipakai sudah berupa coco fiber, artinya sudah berbentuk serat-serat yang siap untuk dijalin. Pernah Waroeng Sabut SKM menghabiskan Rp80 juta untuk belanja bahan baku tersebut.

“Kalau sedang ramai misalnya orderan untuk pembuatan taman kita bisa belanja banyak bahan baku, puluhan juta rupiah. Karena kita pesan dari Inhil, kalau di Pekanbaru belum ada produsen. Untuk satu truk dengan muatan 100 kilogram sabut kelapa kami setidaknya butuh Rp15 juta,” ceritanya.

Ternyata produk sabut kelapa yang dirintis Fauziah bersama suami juga dilirik salah satu BUMN yakni Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang beroperasi di Riau. Perusahaan plat merah itu memesan berbentuk pelampung yang dipakai sebagai penyaring limbah yang diletakkan di tanaman seperti pelampung atau hidroponik.

“Sekarang kami juga sedang tahap untuk ikut lelang pengadaan cocomesh dengan Pertamina. Semoga saja ada rezeki untuk kerjasama,” sebut Fauziah.

Cocomesh merupakan jaring yang terbuat dari sabut kelapa. Jaring ramah lingkungan ini bermanfaat untuk reklamasi lahan bekas tambang. Cocomesh bisa juga dipakai untuk mencegah dampak erosi pada lereng. Artinya produk Waroeng Sabut KSM turut berkontribusi menjaga lingkungan. 

Pencapaian ini diakui Fauzi tak terlepas dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Usahanya ini pernah dibantu pendanaan, bahkan juga ikut disertakan dalam event-event UMKM.

Ini membantu Waroeng Sabut KSM untuk semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Kini Fauziah memiliki karyawan mencapai 19 orang dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Usahanya ini sekaligus membantu ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk mendapat penghasilan tambahan. 

“Kami berharap BRI bisa terus support. Dukungan dari BRI sangat berarti buat kami agar bisa menembus pasar yang lebih luas. Karena memang potensi bisnis dari limbah sabut ini sangat menjanjikan jika diberdayakan,” sebutnya.

BRI Support UMKM Lokal

Pimpinan BRI Kantor Cabang Pekanbaru Lancang Kuning, I Wayan Mestera menyebut, Waroeng Sabut KSM merupakan UMKM binaan. Selain menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI selalu membantu UMKM untuk dibina dan diikutkan pada ajang pameran nasional.

“Jadi tidak hanya selesai saat KUR saja, kami akan terus membantu supaya UMKM binaan bisa berkembang. Karena setelah KUR selesai, nasabah berpeluang mendapatkan Kupedes BRI, pembiayaan yang bisa diberikan sampai Rp500 juta. BRI pasti support UMKM, dengan harapan usaha itu bisa naik kelas,” ujarnya belum lama ini.

Penulis: Riki Ariyanto

Editor: Satria



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Penonton Film Agak Laen terkini sudah tembus 9,1 juta (foto/int)Hampir 3 Bulan, Penonton Film Agak Laen Tembus 9,1 Juta
Progres penetapan NIP pegawai PPPK Pemprov Riau hampir rampung (foto/int)Penetapan NIP Pegawai PPPK Pemprov Riau Sudah 90 Persen Lebih
Ilustrasi harga emas Antam di Pekanbaru meroket tembus Rp1,326 juta per gram (foto/int)Meroket Lagi, Harga Emas Antam 1 Gram di Pekanbaru Tembus Rp1,326 Juta
  Timnas Indonesia U23 lawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U23 di Qatar (foto/int)Lawan Berat Timnas Indonesia U23, Uzbekistan Lolos Semifinal Tanpa Kekalahan dan Kebobolan
Annas Maamun, mengambil formulir di PDIP untuk penjaringan calon Gubernur Riau (foto/int)Ambil Formulir di PDIP, Annas Maamun Rebutan Kursi Gubernur Riau di Pilkada 2024
Sebaran titik panas di Sumatera.(ilustrasi/int)5 Hotspot Tersebar di Sumatera Pagi ini, 1 Titik Panas di Kampar
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved