PEKANBARU - Ekonomi Provinsi Riau terus menunjukkan kestabilan yang solid, dengan pertumbuhan mencapai 4,02 persen (YoY) pada triwulan III 2023, demikian catatan Bank Indonesia (BI).

Deputi Kepala Perwakilan BI Riau, Sudiro Pambudi menyatakan, pertumbuhan yang kuat didorong permintaan domestik yang tetap kokoh, khususnya dari konsumsi rumah tangga dan sektor investasi.

Sementara itu, tingkat inflasi Riau tetap terkendali pada 2,65 persen (YoY) hingga Oktober 2023, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,81 persen (YoY).

Sudiro menambahkan, proyeksi ke depan menunjukkan inflasi Riau akan tetap terkendali, berada dalam kisaran yang diharapkan, yakni 3±1%.

"Terkendalinya inflasi di riau tahun 2023 tidak terlepas dari sinergi dan upaya yang dilakukan oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," Kata Sudioro dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kantor Perwakilan BI Riau, Rabu (29/11/2023) di Pekanbaru.

Langkah-langkah strategis seperti Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Riau, aplikasi informasi harga pangan (KODAI PUANTIPA), gerakan tanam, diversifikasi pangan, pemberian bantuan alat pertanian, perluasan kerjasama antar daerah dan penguatan koordinasi dan komunikasi turut mendukung stabilitas ekonomi.

"Inisiatif seperti GNPIP riau menjadi langkah konkret, dengan mengusung tujuh program unggulan, antara lain intensifikasi dan perluasan titik pasar murah," tuturnya.

Dalam upaya pemerataan ekonomi, Bank Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi pengembangan UMKM melalui promosi perdagangan, business matching, pembayaran digital, aplikasi pencatatan keuangan, dan pengembangan klaster pangan strategis.

"Bank indonesia melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait dalam mengakselerasi pengembangan UMKM, melalui tiga strategi," ungkapnya.

Selama periode Januari-September 2023, transaksi menggunakan QRIS di Riau mencapai sekitar 15 juta, didorong oleh 730 ribu masyarakat pengguna aktif dan sekitar 600 ribu merchant.

Dukungan dari Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) juga semakin memperkuat elektronifikasi melalui penguatan kanal pembayaran digital.

"Pada tahun 2023, TP2DD di provinsi riau berhasil meraih prestasi sebagai TP2DD provinsi terbaik se-sumatera dan TP2DD kabupaten kampar sebagai TP2DD kota terbaik se-sumatera," sebutnya.

Stabilitas ekonomi Riau, dengan pertumbuhan yang solid dan manajemen inflasi efektif, menciptakan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di provinsi ini.(rilis)

BERITA LAINNYA
Satpol PP Kota Pekanbaru Siap Tambah Personel untuk Tingkatkan Penegakan Perda Sambut May Day, Disnaker Kuansing Fasilitasi Audiensi Buruh dengan Bupati QRIS Permudah UMKM Ratatia Rattan Handmade Berbisnis		Anggota DPRD Riau Abu Khoiri Mantap Maju Pilkada Rohil Bupati Kuansing Ikut Pencarian Korban Tenggelam di Gunung Toar Kajati Riau Sah Sandang Gelar Adat Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri