www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pelalawan Berjalan Aman dan Kondusif
 
Rupiah Tembus Rp 15.200 per Dollar AS, Kata Wapres Disebabkan Hal Ini...
Rabu, 10 Oktober 2018 - 10:03:54 WIB

JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pekan ini kata Wakil Presiden Jusuf Kalla disebabkan beberapa faktor.

Mengutip Kontan, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,11 persen ke Rp 15.235 per dollar AS dari harga penutupan kemarin pada Rp 15.218 per dollar AS.

"Ya rupiah memang melemah. Sekarang hari ini Rp 15.200 sekian per dollar AS. Itu tentu ada juga masalah dari luar, ada juga masalah dari dalam. Jadi dua-duanya," ujarnya di Kantor Wapres, Selasa (9/10/2018).

Wapres mengatakan, pemerintah sulit untuk mengambil langkah mendongkrak rupiah akibat tekanan dari luar negeri. Misalnya adanya perang dagang atau membaiknya ekonomi di AS.

Namun untuk faktor di dalam negeri, Kalla mengatakan pemerintah akan berupaya untuk mengurangi impor sehingga permintaan dollar bisa dikurangi.

Ia juga mengatakan, Bank Indonesia (BI) terus melakukan upaya untuk menstabilkan rupiah lewat gelontoran cadangan devisa ke pasar uang.

"Diintervensi BI. Kalau tidak bisa ya pemerintah seperti menghemat impor. Hanya itu," kata dia.

Sebelumnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat rupiah kian melemah.

Pertama, faktor global dipengaruhi oleh Yield Treasury 10 tahun atau surat utang AS yang telah mencapai 3,23 persen.

"Hal ini menandakan ekspektasi pelaku pasar terhadap ekonomi dunia dalam jangka panjang cenderung memburuk. Investor memburu instrumen utang AS sebagai flight to quality atau mencari aset yang aman," ujar Bhima dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).

Selain itu, tingkat pengangguran AS mencapai 3,7 persen atau terendah dalam 18 tahun terakhir. Data tenaga kerja AS per September meningkat 134.000 orang.

Bhima mengatakan, kondisi ini mendorong lonjakan inflasi dalam jangka pendek di AS sehingga Fed rate diprediksi naik satu kali lagi tahun ini, empat kali di 2019, dan dua kali di 2020. Shock dari kenaikan Fed rate membuat investor menarik dana bertahap dari negara berkembang. (*)





Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pangkalan Kerinci, Pelalawan berlangsung kondusif (foto/andi)Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pelalawan Berjalan Aman dan Kondusif
Bahana Mahasiswa Unri berhasil meraih peringkat Majalah Bahana Mahasiswa Unri Raih Gold Winner SPS Award 2024
Kasatpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian (foto/int)Jelang Rakerwil I Apeksi, Satpol PP Pekanbaru Lakukan Penertiban Pak Ogah
  Ribuan pelajar dan wali murid mendatangi stand pameran Hardiknas di Pelalawan (foto/Andi)Ribuan Siswa Serbu Pameran Hardiknas Pelalawan
PR Astra Agro, Asung, didampingi Asisten CSR, Hanafi Febriancahya bersama kelima guru yang mendapat insentif di SMPN 1 Pangkalan Lesung (foto/Andy)Dukung Program Pendidikan, PT SLS Beri Bantuan Insentif Guru Honorer
Mantan Bupati Pelalawan HM Harris maju jadi bakal calon Gubernur Riau 2024 (foto:int)Daftar ke Nasdem, Mantan Bupati Pelalawan HM Harris Maju Pilgubri 2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved