DUMAI - Dalam rangka mencegah kelangkaan LPG 3 Kg di Kota Dumai, Dinas Perdagangan Kota Dumai bekerjasama dengan Pertamina kembali menggelar operasi pasar LPG 3 Kg.
Operasi pasar LPG 3 Kg dilaksanakan di 33 kantor Kelurahan di tujuh Kecamatan yang ada di Kota Dumai, yang disambut antusias warga Dumai.
Sebanyak 20.160 tabung gas disiapkan Pemko Dumai bersama Pertamina.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai, Hermanto mengatakan, operasi pasar untuk mencegah kelangkaan LPG 3 Kg dan untuk mengendalikan harga LPG 3 Kg.
"Operasi pasar LPG 3 Kg dilaksanakan di kantor kelurahan se-kota dumai. Ada 33 kelurahan di tujuh kecamatan yang menggelar operasi pasar," kata Hermanto, Selasa (25/10/2022).
Dijelaskannya, sebanyak 20.160 tabung LPG 3 Kg disiapkan untuk operasi pasar. Sasaran warga kurang mampu sesuai dengan surat edaran Walikota Dumai.
"Sebelumnya pemerintah kota dumai telah mengeluarkan surat edaran walikota tentang imbauan untuk tidak menggunakan LPG ukuran 3 Kg berdasarkan peraturan menteri ESDM tentang penyediaan dan pendistribusian LPG, usaha yang diperbolehkan menggunakan LPG bersubsidi hanya untuk usaha mikro bukan usaha kecil dan menengah serta besar," terang Hermanto.
Untuk gas sendiri kita jual sesuai dengan harga HET yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp18 ribu per tabung dan setiap masyarakat hanya bisa membeli satu tabung per kepala keluarga.
Operasi pasar LPG 3 Kg lanjutnya, akan berlangsung hingga 27 Oktober 2022 di kantor kelurahan masing-masing.
"Pelaksanaan operasi pasar ini juga dilakukan secara bertahap dimana satu hari dilaksanakan di lima kelurahan berbeda beda sesuai yang sudah kita rencanakan," tambahnya.
Pelaksanaan operasi pasar kali ini juga menindaklanjuti rapat koordinasi terkait ketersediaan dan mengantisipasi kelangkaan LPG 3 Kg yang sebelumnya sudah dilaksanakan pada 19 Oktober 2022 yang lalu.
"Diharapkan dengan operasi pasar ini dapat mengatasi permasalahan kelangkaan LPG 3 Kg, sehingga harga jual gas subsidi ini juga dapat dikendalikan," tukasnya.
Sementara itu, Wati, warga Kelurahan Buluh Kasap merasa senang ada operasi pasar LPG 3 Kg.
"Kami senang ada operasi pasar LPG 3 Kg. Sebelum ada operasi pasar, untuk mendapatkannya sangat susah. Di pangkalan sering kehabisan," kata Wati.
Selain susah mendapatkannya, harganya juga mahal.
"Beli di kedai, harganya Rp25 ribu, mau tidak mau kami beli, karna butuh untuk masak di rumah," tambahnya.
Terakhir Wati berharap, Pemerintah melakukan pengawasan penjualan dan harga LPG bersubsidi.
"Agar tepat sasaran dan harga jualnya sesuai HET, kami berharap pemerintah melakukan pengawasan di lapangan," pungkasnya. (Inf)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :