Saat Sidak Bahan Pengawet, BBPOM Pekanbaru Uji 50 Sampel, Ini Hasilnya
Sabtu, 26 Mei 2018 - 10:08:03 WIB
DUMAI - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Pekanbaru melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional, pasar senggol di Jalan Sudirman dan tiga pasar Ramadan di Kota Dumai, Kamis (24/5/2018).
BBPOM mengambil 22 sampel makanan dari pasar tradisional dan 28 sampel makanan dari pasar Ramadan, total sampel yang diuji sebanyak 50 sampel seperti mie, ikan asin, kue, cendol, dan sampel lainnya.
Sampel yang diambil dari pasar tradisional atau Pasar Senggol Dumai langsung diperiksa di mobil laboratorium keliling BBPOM yang sengaja diturunkan dari Pekanbaru.
Kata Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Ibu Syarnida didampingi Kepala Dinas Perdagangan Dumai H. Zulkarnaen, Kamis malam (24/5/2018).
Setelah diuji, hasilnya negatif dan makanan tersebut memenuhi syafat untuk diedarkan dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Selain dipasar senggol tim dari BBPOM juga melaksanakan sidak di swalayan seperti Family Swalayan dan Batam Swalayan.
"Di tempat tersebut BBPOM menemukan beberapa obat keras yang masih dijual di swalayan dan obat daftar bebas terbatas yang semestinya tidak boleh dijual di swalayan ternyata masih dijual. BBPOM mengintruksikan kepada pemilik swalayan agar menarik obat tersebut dari etalase toko," paparnya.
Lanjutnya, tima juga menemukan garam yang tidak punya izin Yodium dan tidak berstandar SNI di Batam Swalayan. "Garam yang dijual langsung kita suruh tarik dan gudang kita segel. Setelah mengurus izin segel akan kami buka," imbuhnya.
Sidak dilanjutkan ke pasar Ramadan, ada tiga lokasi pasar Ramadan yang menjadi target, yaitu pasar Ramadan Jalan Sudirman, pasar Ramadan Jakolin dan di pasar Ramadan Sukajadi.
Dari pasar Ramadan, BBPOM mengambil 28 sampel takjil seperti mie, cendol, ada kue kue gorengan, pisang coklat, martabak mini, kue lapis dan makanan lainnya.
"Dari 28 sampel yang kami uji di mobil laboratorium, satu positif mengandung boraks adalah mie kuning. Permasalahan ini kami serahkan ke instansi terkait seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Kota Dumai untuk melakukan pembinaan jika tidak bisa dibina ya agar ditindak tegas sesuai UU," pintanya.
Sidak ini dilakukan karena intensitas peredaran makanan dan minuman seperti takjil mengalami peningkatan di bulan Ramadan. "Supaya menjamin kemananan makanan yang dijual, makanya kita lakukan pemeriksaan dan uji cepat terhadap sampel yang diambil supaya cepat ditindak lanjuti," pungkasnya.
Penulis : Bambang
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :