PEKANBARU - Anggota komisi E, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau angkat bicara terkait keberangkatannya ke Eropa. Keberangkatan tersebut terkait masalah pendidikan, pariwisata dan tenaga kerja di Riau.

"Masalah pendidikan, pariwisata, tenaga kerja," ujar Muhammad Adil kepada halloriau.com melalui pesan whatsApp yang saat ini masih berada di Eropa, Rabu (21/12/2016).

Namun saat ditanya berapa anggaran yang dihabiskan dalam perjalanan enam orang anggota komisi E dan lima staff sekretariat DPRD Riau, politisi partai Hanura itu malah diam membisu dan tidak memberikan balasan di pesan whatsAppnya.

"Nanti kalau dah sampai, kita sampaikan," ulas legislator Meranti tersebut.

Hal ini senada dengan yang disampaikan dua wakil DPRD Riau, Sunaryo dan Manahara Manurung yang juga enggan memberikan komentar terkait keberangkatan komisi E ke Eropa. Mereka seolah mengalihkan isu.

"Yang berangkat siapa rupanya, apakah dah tanya ke Ketua. Kami kalau udah ketua ngomong, mendahului ketua nanti. Lain hal ini dak ada ketua baru kita," ulas politisi partai PDI-P itu.

Begitu juga dengan Sunaryo, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga enggan memberikan tanggapan. "Sekarang kan ada ketua, kami tidak bisa mendahului ketua," jelasnya.

Seakan tidak memberikan jawaban mengenai tujuan anggotanya itu, Manahara malah meminta untuk  membahas persoalan diluar itu.

"Yang lain. kalau itu nggak usah. yang hangat-hangat lah. apa kira-kira. Wagub, Wagub," bujuknya.

Seperti diketahui sebelumnya, jelang akhir tahun 2016, komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau melancong ke Eropa. Keberangkatan ini dilakukan oleh sebelas orang yang terdiri dari beberapa anggota Komisi E dan sejumlah staf anggota DPRD Riau.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, enam diantara yaitu Masnur, M Adil, Ramos Teddy Sianturi, Agus Ade Hartanto, T Nazlah Khairati, dan Tenger Sinaga. Lima lainnya staf di Sekretariat DPRD Riau.

Penulis  : Mg5
Editor    : Unik Susanti