Tenaga Dokter di Meranti Kurang, Misliadi Minta Pemprov Riau Beri Perhatian Lebih
PEKANBARU - Merupakan kabupaten termuda di Riau, Kepulauan Meranti nyatanya masih membutuhkan banyak tenaga dokter. Pasalnya dari kebutuhan 150 orang, kabupaten ini hanya miliki 81 dokter.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti, Misliadi menyebutkan, kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten termiskin di Riau.
"Selain sumber daya alamnya yang belum tereksplorasi secara maksimal, meranti juga memiliki anggaran yang masih minim jika dibandingkan dengan kebutuhan mereka. Luas wilayahnya luar biasa, aksesnya antar pulau, harusnya anggarannya juga memadai," kata Misliadi, Jumat (16/2/2024).
Melihat kondisi tersebut, legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebutkan hal itulah yang menjadi pemicu sedikitnya tenaga dokter.
"Dokter itu pasti memilihnya ke daerah perkotaan yang padat penduduk. Tentu ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah," ucapnya.
Dikatakannya, Pemprov Riau harus memberi perhatian lebih kepada Kabupaten Meranti, baik secara anggaran, fasilitas kesehatan ataupun penyediaan tenaga kedokteran itu sendiri.
"Selain dokternya yang tidak ada, fasilitasnya juga masih minim. Salah satunya di pulau merbau, di sana ada Puskesmas yang lumayan besar dari bantuan pusat, namun SDM dan fasilitasnya masih kurang, yang miris lagi infrastruktur menuju ke sana yang sangat memprihatinkan," tuturnya.
Anggota Komisi III DPRD Riau ini menyebutkan, jika hal ini dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan Kabupaten Kepulauan Meranti akan terus tertinggal dibanding kabupaten lainnya.
"Kita meminta hal ini harus didiskusikan bersama, baik Pemprov riau dan Pemkab meranti. Mungkin akan ada stimulus lain yang dipakai agar dokter-dokter bisa betah bertugas di meranti," sebutnya.
"Atau mungkin Pemprov bisa memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak meranti untuk kuliah kedokteran, setelah mereka tamat, mereka harus berdinas di kepulauan meranti. Pemprov harus ada keberpihakan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kadiskes Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri menyebutkan tenaga kesehatan tersebut bertugas di rumah sakit dan sejumlah Puskesmas, terdiri dari dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis.
"Masih banyak kekurangan dokter. Baik itu dokter umum maupun spesialis. Keseluruhan dokter yang ada saat ini berjumlah 81 orang sedangkan kebutuhan sekitar 150 orang," ujarnya.
Fahri berharap pihak-pihak terkait seperti IDI dan yang lainnya bisa menambahkan dokter spesialis untuk bertugas di Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Mudah-mudahan ada dokter terutama dokter spesialis yang mau bertugas di sini, karena kita memang masih banyak kekurangan dokter," harapnya.
Fahri juga meluruskan terkait kabar yang beredar bahwa adanya dokter di Puskesmas yang jauh dari Ibukota Selatpanjang minta pindah karena dengan alasan fasilitas perumahannya yang kurang memadai.
"Sebenarnya kita sebagai abdi negara ini harus siap ditempatkan dimana saja dalam rangka memberikan pelayan kepada masyarakat. Kalau soal fasilitas kita juga masih terus berbenah secara bertahap," pungkasnya.
Adapun rinciannya, untuk dokter umum PNS dan PPPK dengan jumlah 36 orang sedangkan kebutuhan 63 sehingga masih kekurangan 27 orang.
Selanjutnya, untuk dokter gigi PNS dan PPPK dengan jumlah yang ada sebanyak delapan orang sedangkan kebutuhan 28 sehingga masih kekurangan 20 orang.
Kemudian, untuk dokter spesialis PNS dan PPPK dengan jumlah yang ada tujuh orang sedangkan kebutuhan 59 sehingga masih kekurangan 52 orang.
Sementara untuk dokter yang berasal dari non ASN (PTT, THL, WKDS), jumlah dokter umum yang ada hanya 16, dokter gigi tiga orang dan dokter spesialis 11 orang.
Adapun rincian untuk dokter spesialis yakni, dokter Spesialis Anak dua (WKDS), Spesialis Bedah dua (PNS), Spesialis OBGYN tiga (satu PNS dan dua THL), Spesialis Penyakit Dalam dua (satu PNS dan satu THL).
Lalu, Spesialis Anastesi dua (satu PNS dan satu WKDS), Spesialis Patologi Klinik dua (PNS), Spesialis Rehab Medik satu (PNS), Spesialis Mata, Spesialis Radiologi satu (THL), Spesialis Paru satu (THL), Spesialis Saraf satu (THL), Spesialis THT satu (THL).
Penulis: MG1
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :