PEKANBARU - Pasca penggembokan kios, demo besar-besaran, bahkan dari sidak Komisi II bersama pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, saat ini pedagang pasar The Central sudah beraktivitas seperti biasa.
Namun terkait adanya renovasi bagunan The Central akan menjadi tindaklanjut dari DPRD Kota Pekanbaru.
"Dari informasi Komisi II yang saya terima untuk masalah pedagang The Central yang sebelumnya kios-kiosnya di gembok pengelola, kini sudah mulai beraktifitas," ujar Sahril SH, Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Senin (24/4/2017).
Sementara itu, lanjut Politisi Golkar ini terkait masalah renovasi yang dilakukan The Central Plaza saat pihaknya sidak di waktu yang sama, ia akan membicarakannya kepada komisi-komisi yang berkaitan.
"Untuk masalah selanjutnya mengenai renovasi dan perubahan The Central sendiri nantinya kita akan adakan hearing antar lintas komisi karena untuk perizinan ialah fungsi pengawasan dari Komisi I dan untuk masalah pasar merupakan tugas Komisi II dan turut kita panggil pengelola. Jika pengelola belum mengantongi izin, tentu pengelola harus mengurus dulu dan renovasi dihentikan sementara hingga izin ada. Sebab kepengurusan izin mereka nantinya akan menambah PAD kota Pekanbaru. Hal ini juga kita minta ke dinas terkait untuk mengawasinya," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya adapun perjanjian Build, Operate, and Transfer (BOT) atau Bangun Guna Serah (BGS) antara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Plaza The Central di bawah naungan PT Peputra Maha Jaya (PMJ) ternyata banyak penyimpangan dan persoalan. Salah satunya adalah pembayaran royalti yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Hal ini terungkap saat Komisi II DPRD Kota Pekanbaru dan Disperindag Kota Pekanbaru yang didampingi Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Senin (3/4/2017) siang, menggelar Inspeksi mendadak (Sidak) di bangunan plaza the Central yang berada di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru.
"Kita melihat ada perubahan (alih fungsi, red) dari pusat perbelanjaan ini. Nanti kita akan coba undang dalam rapat dengar pendapat," kata Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril SH, yang mendampingi langsung Anggota Komisi II dan Disperindag dalam Sidak tersebut.
Menurutnya, saat ini pembangunan yang telah berdiri saja banyak mengalami renovasi yang berada di dalam gedung. Dia mencurigai ada yang tidak beres dalam perbaikan tersebut.
"Kita melihat ada pembangunan yang sudah direnovasi. Apa ini sudah dapat izin atau belum. Termasuk PAD pusat perbelanjaan ini nanti akan dicek. Kita kaget, peruntukan kemarin adalah pasar tradisional modern sekarang sudah ada penambahan dan perubahan menjadi hotel," cetus politisi dari Golkar ini.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
