PEKANBARU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SD dan SMP di Kota Pekanbaru kerap dikeluhkan para orangtua calon murid setiap tahunnya.
Untuk PPDB Tahun 2024 ini berbagai keluhan yang selama ini masuk di kalangan legislatif di DPRD Kota Pekanbaru diharapkan bisa diminimalisir Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru.
Persoalan yang kerap dikeluhkan mulai dari penerapan sistem zonasi, sulitnya masuk ke sekolah negeri umum di bawah kewenangan Disdik maupun sebaliknya, hingga sulit masuk ke sekolah negeri agama di bawah kewenangan Kementerian Agama (Kemenag).
"Setiap musim PPDB dari tahun ke tahun itu saja masalahnya, kita harapkan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Kita maklumi tahun sebelumnya, daya tampung dan keseimbangan itu kan sangat jauh," ucap anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain, Kamis (18/4/2024).
"Jumlah SD dengan SMP negeri. Maka kita paham dengan situasi sekarang, keseimbangan perlu diperbaiki," sambungnya.
Menurut Politisi PPP ini, penerapan PPDB perlu diperbaiki tiap tahun, sebab jumlah sekolah terutama SMP Negeri di Pekanbaru minim, maka itu rumbel (ruang belajar) harus ditambah.
"Ini perlu dipahami bersama, tidak semua kecamatan di kota pekanbaru ada sekolah negeri. Di satu sisi, masyarakat saat ini masih mengincar sekolah negeri karena biaya masuk ke swasta itu cukup tinggi," ujarnya lagi.
Ia juga menyarankan adanya kolaborasi antara Disdik dengan Kemenag. Hal ini lantaran adanya minat tamatan MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) ke sekolah umum negeri (SMPN), begitu juga sebaliknya, dari SDN ke MTSN.
"Makanya, ini harus didudukkan bersama, sehingga bisa diatasi soal daya tampung di masing-masing sekolah," tuturnya.
Disdik Kota Pekanbaru untuk terus mengevaluasi peneperan sistem zonasi. Sebab, keterbatasan sekolah karena tidak ada anggaran pembangunan sekolah baru, namun ruang belajarnya bisa ditambah.
"Setelah itu, antar sekolah bisa juga berkolaborasi. Selama ini hanya Disdik selaku leading sektor saja yang selalu memikirkan. Seperti sekolah yang ada di jalan sutomo dan sultan syarif kasim, kan banyak di sana sekolah," ungkapnya.
"Itu yang saya katakan tadi, antar lini sekolah mulai lah lakukan kolaborasi, saling berbagi. Meski nanti tetap koordinasi dengan Disdik atau Kemenag," paparnya.
Terakhir Zulkarnain menyarankan agar antar sekolah bisa saling berkoordinasi terkait penerimaan peserta didik baru agar tidak bergejolak setiap tahunnya.
"Alangkah baiknya antar sekolah ini ada kerjasama dan komunikasi. Sehingga tidak menumpuk di satu kawasan saja. Kalau sudah ada langkah dan kebijakan seperti ini, maka dipastikan masyarakat tidak mengeluh dan panik lagi saat masa PPDB," tutupnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :