PEKANBARU- Reses anggota DPRD Kota Pekanbaru Azwendi Fajri, di Jalan Setia RT 01 RW 11, Kelurahan Tangkerang Utara, Kacamatan Bukit Raya, Pekanbaru disambut antusias masyarakat yang hadir.
Pasalnya, meski beberapa kali menyampaikan aspirasi kepada beberapa anggota dewan yang menggelar reses, namun masih ada aspirasi yang belum terlaksana. Maka kehadiran Politisi Demokrat ini diharapkan bisa memberi angin segar kepada masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah pemilihan Tengku Azwendi, yakni di Dapil IV kecamatan Bukit Raya-Marpoyan Damai.
Salah satu aspirasi yang belum terealisasi menurut warga yakni terkait penambahan ruang kelas siswa-siswi PAUD (pendidikan Anak Usia Dinia) Mutiara Belia.
"Sekitar 4 tahun yang lalu sudah pernah kami usulkan untuk penambahan ruangan belajar ini, Alhamdulillah sampai sekarang belum terealisasi. Untuk itu kepada ananda Tengku Azwendi Fajri kami berharap aspirasi kami ini dilanjutkan kembali, tolong perjuangkan," ungkap Asmar, salah satu warga.
Sementara itu, warga lainnya Harnani Yulia, Kader Posyandu di RW II ini mengeluhkan soal dana insentif yang beberapa tahun belakangan ini mulai berkurang.
"Biasanya kami terima dana insentif 3 kali dalam setahun, tetapi sekarang hanya 2 kali dalam setahun, kami tidak minta insintif ini dinaikkan cukup dipenuhi seperti biasa, karena dari dana itulah kami berharap agar Posyandu bisa tetap jalan,"terangnya.
Harnani Yulia berharap agar Tengku Azwendi Fajri bisa berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat khususnya kader Posyandu yang mengalami pengurangan dana insentif tersebut.
Persoalan lain juga disampaikan oleh Sahrial, dimana menurut ketua RT 01 ini, masyarakat masih mengalami banjir setiap kali hujan mengguyur kota Pekanbaru, karena minimnya parit atau drainase.
Menanggapi beberapa persoalan tersebut, Tengku azwendi Fajri mengaku siap memperjuangkan keluhan masyarakat yang dinilai sangat mendesak itu.
"Memang persoalan banjir ini jadi PR kita semua, dan kita akan koordinasi dengan instansi terkait agar dibangun drainase atau parit, karena ini jadi kebutuhan mendesak. Memang kemaren sudah masuk dalam program kegiatan tetapi karena ada rasionalisasi atau pengurangan anggaran pembelanjaan sehingga harus ditunda, tetapi akan tetap kita kontrol sejauh mana perkembangannya sehingga bisa direalisasi pembangunan drainase di tahun 2018 ini," ungkap Azwendi.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :