Dewan Desak Pemkab Kuansing Tanggap Kasus DBD
Senin, 03 Februari 2020 - 14:35:31 WIB
TELUK KUANTAN-Maraknya kasus DBD di Kuansing membuat Sekretaris Komisi III DPRD Kuansing yang membawahi sektor kesehatan, Aswimar, meradang. Pasalnya Pemkab Kuansing melalui instansi terkait terlihat cuek dan lamban dalam mengantisipasi serangan DBD ini.
Padahal korban sudah berjatuhan, lebih mirisnya lagi korban meninggal dunia sudah ada. "Namun Pemkab Kuansing seakan - akan cuek saja menyikapinya," jelasnya ketika dikonfirmasi halloriau.com, Senin (3/2/2020) siang melalui telpon seluler.
Berdasarkan informasi pengaduan masyarakat, ada warga yang meninggal karena DBD. "Ini informasinya ada di Pulau Kopuang Sentajo. Sekarang di mana-mana, masyarakat kita dihadapkan dengan ancaman DBD. Tapi pemerintah kita cuek saja," ungkap Aswimar.
Dari Desember hingga Januari, dari data yang diperolehnya, kata Aswimar, tercatat ada 21 kasus DBD di Kecamatan Cerenti, yang tersebar di 13 desa dan satu kelurahan. "Hanya satu desa di Cerenti yang tidak terdapat pasien DBD yaitu Kompe Berangin," katanya.
Selanjutnya, dari kunjungannya ke Puskesmas Cerenti, Sabtu kemarin, Aswimar mengungkap, seperti tidak ada upaya untuk mengantisipasi merebaknya DBD. Karena hingga akhir Januari kemarin, dari 13 desa itu hanya 1 desa yang sudah di-fogging. Sementara, desa-desa lain, informasinya diundur terus. Karena terkendala dana.
"Sedangkan petugas fogging menyampaikan, fogging bisa dilakukan apabila ada minyak dari desa. Kok bisa seburuk ini pelayanannya. Harus menunggu minyak dari desa pula. Ini fakta yang saya temukan di lapangan. Dan di sinilah lambannya pemerintah, karena memang tidak tegas," ungkapnya.
Harusnya petugas kesehatan dari instansi terkait sudah mengambil tindakan tegas di saat nyawa masyarakat terancam DBD. "Berarti kalau seperti itu. Kalau tidak ada uang dari desa, ya tidak ada fogging. Padahal itu kewenangan instansi terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya," kesal Aswimar.
Karena kasus DBD ini marak di mana-mana, Politisi PKB ini meminta Pemkab Kuansing tanggap. Dan menurutnya, bisa menetapkan status Kuansing sebagai sudah terbilang KLB (kondisi luar biasa). "Jangan biarkan masyarakat kita sendirian melawan DBD ini. Ini sudah mewabah di mana-mana," sarannya.
Penulis: Riyaldi
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :