Penyusunan SPJ Desa Sering Jadi ‘Momok’, Desa harus Mampu Mengelola dengan Baik
Selasa, 10 Oktober 2017 - 15:23:16 WIB
BENGKALIS – Penyusunan surat pertanggungjawaban (SPJ) bagi sebagian desa sering dianggap sebagai “momok”, karena bisa menimbulkan persoalan. Bahkan bagi desa-desa yang tidak bisa menyelesaikan SPJ, maka dana desa tidak bisa dicairkan.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Keuangan Desa dan Penyusunan SPJ APBDesa Tahun 2017, Selasa (10/10/2017). Kegiatan yang diinisiasi oleh Bengkalis Institute bekerja sama dengab Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) ini diikuti oleh puluhan kepala desa dan bendahara desa.
“Sempat muncul ungkapan dari PMD, kalau SPJ tidak selesai maka dana desa tidak akan dicairkan. Ungkapan ini tidak salah. Sebuah ungkapan agar kita serius mengelola dana desa dan menyusun SPJ-nya. Maka tidak heran, kalau SPJ itu sering disbut sebagai ‘momok’, karena seringkali menimbulkan persoalan. Atas dasar itu pula, kami sampaikan kepada pak Yuhelmi (Plt. Kadis PMD), Alhamdulillah PMD mendukung bimtek yang kita gelar hari ini,”ujar Direktur Bengkalis Institute, Ruliono.
Ruliono menyampaikan, digelarnya bimtek tata kelola keuangan desa dan penyusunan SPJ, bagian dari ikhtiar Bengkalis Institute bersama PMD, bagaimana keuangan desa bisa dikelola dengan baik dan benar serta transparansi dan akhirnya bisa dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Drs H Yuhelmi M.Si, mengapresiasi keberadaan Bengkalis Institute yang dinakhodai, Ruliono dkk atas komitmen dan kepeduliannya memberikan bimbingan terkait pemerintahan da pembangunan desa terutama menyangkut persoalan tata kelola keuangan desa.
“Saya mengapresiasi atas inisiasi dan komitmen bapak Ruliono dibawah bendera Bengkalis Institutnya ini. Bengkalis Institute kami nilai memiliki berkomitmen yang tinggi, bagaimana pengelolaan keuangan desa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pembangunan desa berjalan dengan baik, sesuai harapan kita semua,” sebut Yuhelmi.
Diakui Yuhelmi, Bimtek Tata Kelola Keuangan Desa sangatlah penting. Untuk itu, kembali dirinya mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya apa yang telah dilakukan oleh Bengkalis Institute, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan pemerinta desa.
“Kegiatan Bimtek ini memang tidak wajib, tapi melihat dari isi dan makna yang terkandung dalam Bimtek ini mak iaya sangat penting untuk diikuti oleh para kepala desa dan bendahara desa. Alhamdulillah, kegiatan mendapat sambutan positif dari kades se Kecamatan Bengkalis dan Bantan, harapan saya, manfaatkan bimtek ini dengan sebaik-baiknya,” pesan Yuhelmi.
Sebagai orang lama di PMD, Yuhelmi pahal betul berbagai persoalan yang terjadi di pemerintahan desa. Berbagai persoalan itu katanya tidak terlepas dari tata kelola keuangan dan SPJ. “Makanya saya nilai bimtek yang digelar oleh kawan-kawan Bengkalis Institute ini sangat penting untuk diikuti,” ungkapnya.
Penulis : Zulkarnaen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :