Pj Bupati Diminta Objektif
Penolakan Sevnur sebagai Ketua ULP Bengkalis Dinilai Wajar
Selasa, 26 Januari 2016 - 17:09:11 WIB
BENGKALIS-Munculnya reaksi penolakan dari berbagai elemen pelaku usaha konstruksi ataupun pegiat anti korupsi di Kabupaten Bengkalis atas penunjukan kembali Sevnur sebagai ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Bengkalis tahun 2016 ini dinilai merupakan tuntutan yang wajar.
Pendapat itu dilontarkan Aliansi Masyarakat Peduli Bengkalis (AMPIBI) yang meminta penjabat (Pj) Bupati bersikap objektif terhadap realita yang terjadi selama ini, sejak ULP terbentuk tahun 2012 lalu dan Sevnur selalu berada di dalam struktut badan Ad Hoc tersebut. Yang bersangkutan dinilai gagal dalam melaksanakan pelelangan secara transparan dan lebih bernuansa KKN selama ini.
"Seharusnya Pj Bupati mengambil keputusan yang objektif, dengan tidak menunjuk kembali Sevnur menjadi ketua ULP tahun 2016, setelah pada tahun 2014 dan 2015 dia juga menjabat ketua ULP dan memunculkan persoalan di kalangan pelaku usaha konstruksi maupun jasa. Wajar kemudian kalau ada penolakan dari kawan-kawan asosiasi terkait rencana penunjukan kembali Sevnur," kata Indra Jaya, dedengkot AMPIBI, Selasa (26/1/2016).
Dijelaskannya juga, pada tahun 2012 Sevnur adalah kepala Sekretariat ULP dan diduga terlibat dalam pengaturan pemenang lelang yang berujung dengan aksi demonstrasi ke kantor bupati dan ULP. Tahun 2013 ia menjadi ketua Pokja 5 ULP, lelang pengadaan speedboat untuk patroli juga bermasalah sampai sekarang, tidak dibayar Pemkab Bengkalis kepada rekanan dengan alasan yang tidak jelas.
Kemudian sambung Indra Jaya, tahun 2014 dan 2015 ia (Sevnur, red) dipercayakan menjadi ketua ULP dua tahun berturut-turut oleh bupati ketika itu Herliyan Saleh. Dua tahun tersebut proses lelang di ULP dinilai sarat masalah, ada intervensi, dugaan KKN serta berbagai praktek tidak wajar terjadi dalam proses lelang proyek.
"Pada rekomendasi akhir Pansus ULP DPRD Bengkalis anehnya Sevnur lolos dari kesalahan yang direkomendasikan Pansus ULP DPRD. Malahan korban dari rekomendasi Pansus ULP hanyalah ketua-ketua Pokja, sementara ketua ULP yang merupakan manajerial atau induknya tidak diberi rekomendasi berat oleh Pansus ketika itu," papar Indra Jaya alias Pak De.
Munculnya reaksi atas penunjukan kembali Sevnur, tentu saja menjadi pertanyaan berbagai kalangan. "Sebegitu hebatkah seorang Sevnur sampai tiga tahun berturut-turut menjadi ketua ULP di tengah badai kritikan terhadap dirinya dari sejumlah pihak. Serta bisa lolos dari rekomendasi berat Pansus ULP DPRD Bengkalis dan malahan dipercaya Pj Bupati kembali menahkodai ULP," tutup Indra Jaya.
Penulis : Alfisnardo
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :