Kemenko Bidang Kemaritiman Tampung Aspirasi saat Rakor Penanggulangan Abrasi Bengkalis
Jumat, 05 Juli 2019 - 16:33:07 WIB
BENGKALIS-Kementerian Koordinator (Kemenko) Deputi Bidang Kemaritiman menampung masukan dan aspirasi dari seluruh kalangan terkait dengan persoalan abrasi yang melanda Bengkalis. Tim juga dalam kesempatan itu memaparkan hasil kajian umum saat melakukan peninjauan lapangan sehari sebelumnya, Kamis (5/7/2019).
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Deputi Bidang Kemaritiman terhadap peninjauan lapangan wilayah pesisir yang terkena abrasi, di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Jumat (5/7/2019).
Rakor tersebut dipimpin oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis H. Tajul Mudarris bersama Asisten Deputi Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Sahat M. Panggabean dan Plh. Kepala Bappeda Provinsi Riau, Supriadi dengan mengikutsertakan tim penelitian Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP).
Selanjutnya, Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Markas Besar TNI Angkatan Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Restorasi Gambut (BRG), Universitas Riau, sejumlah Kepala Dinas terkait di Kabupaten Bengkalis serta Perwakilan Politeknik Bengkalis.
Rakor terhadap peninjauan lapangan wilayah pesisir yang terkena abrasi dibuka dengan forum diskusi membahas tentang penangananan serta upaya pencegahan terhadap abrasi yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, mulai dari Desa Meskom, Jangkang, Mentayan, Muntai, Pambang Pesisir dan Pambang Baru.
Berbagai usulan penanganan abrasi dikemukakan pada forum diskusi yang digelar, diantaranya menyusun rencana zonasi kawasan nasional di pulau-pulau kecil terluar di Pulau Rupat, Bengkalis dan Rangsang. Dengan data yang diperoleh melalui survey hidrooseanografi yang meliputi arus, pasang-surut, dan gelombang termasuk hasil survey menggunakan drone.
Kemudian usulan tentang membuat tim studi marketing koordinator penanggulangan abrasi, peningkatan sebaran mangrove di daerah rawan abrasi di Kabupaten Bengkalis, mempertahankan fungsi hidrologis lahan gambut, serta usulan pelibatan masyarakat terhadap perencanaan maupun riset kawasan rawan abrasi.
Sementara menangapi usulan tersebut Asisten Deputi Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Sahat M. Panggabean mengatakan bahwa sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman telah menyampaikan arahan yang sama pada Rakor Tingkat Menteri pada 21 Juni lalu. Yaitu, Menko memerintahkan membuat team study untuk menangani masalah abrasi yang terjadi diwilayah pesisir Sumatera, serta membuat program yang lebih komprehensif dan terpadu dengan memperhitungkan besaran biaya dan time table oleh team study.
Tidak hanya itu, mengingat Pantai Timur Pulau Sumatera yang sudah sangat kritis Menko juga mengusulkan program pembangunan talud di Pantai Timur Pulau Sumatera periode 2020-2024.
Penulis: Zulkarnaen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :