Pembagian Sembako Murah di Simpang Ayam Tuai Kontroversi; Janda Miskin Malah Tidak Dapat Kupon
Senin, 13 Mei 2019 - 18:36:40 WIB
BENGKALIS – Pembagian kupon sembako murah di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis menuai kontroversi. Persoalan muncul setelah 80 kupon paket sembako yang dibagikan, terdapat warga miskin yang tak kebagian.
Ironisnya lagi, kupon sembako pasar murah itu juga diterima oleh pegawai pemerintahan desa maupun Kadusnya bahkan yang sudah naik haji. Sementara warga setempat dengan kategori miskin tidak kebagian, salah satunya seorang janda bernama Masinah (65). Masinah ini hanya tinggal berdua bersama anaknya.
"Kami tidak ada mendapat kupon pasar murah yang dibagi bagikan di kantor desa kemarin. Kito ni orang susah mano dipandangnya," ujar Masinah kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono ketika dikofirmasi, Senin (13/5/2019) mengatakan mengenai permasalahan sembako pasar murah tersebut, yang sudah mendapatkan raskin, raskin otonom, dan PKH tidak lagi mendapatkan sembako.
"Yang tidak tepat sasaran itu yang dimananya, kalau soal permasalahan sembako pasar murah itu, memang kemaren, kita di Desa Simpang Ayam itu mendapat bantuan sembako murah dari Disdagperin sebanyak 80 paket. Yang ditebus dengan harga Rp50 ribu, dan kesepakatan kami bersama Kepala Dusun yang ada karena ini sembako tahunan, jadi kami sepakat bagi orang orang yang sudah menerima raskin, otonom dan PKH tidak lagi mendapatkan sembako murah," ujar Mujiono.
Saat disinggung alasan apakah pihak desa tidak memberikan sembako murah tersebut kepada warga miskin. Lanjut Mujiono berkilah, bahwa pihak desa berpikir, karena orang - orang yang disebutkan itu tadi mereka setiap bulan sudah menerima beras raskin.
"Warga miskin itu kan setiap bulan sudah menerima beras raskin. Jadi biarlah sembako murah ini diterima oleh orang lain. Artinya dari kesepakatan kepala dusun, aparatur yang ada di desa kami memilah-milah. Saya juga tidak bisa melihat mana yang susah mana yang senang, soalnya janda di sini banyak kireteria diantaranya yang senang dan yang susah. Saya pun tidak tau mana yang susah dan yang senang dan masalah ini sudah saya serahkan ke aparatur desa saya," ujarnya.
Saat kembali disinggung bahwa yang menerima sembako pasar murah tersebut adalah keluarga yang memang sudah mampu, Mujiono menjawab bahwa itu sudah menjadi kesepakatan pihak desa diantaranya Kepala Dusun.
"Jadi beginilah, saya memang tidak tau keriteria orang sini kan tidak tau mana yang susah mana yang senang, yang dianggap susah betul itu seperti apa, yang dianggap setengah susah itu seperti apa, kami memang tidak tau,"imbuhnya.
Terpisah, Ketua RT 01 RW 02 desa Simpang Ayam, Norawi mengaku tidak tahu tentang permasalahan pembagian sembako pasar murah tersebut. "Soal pembagian sembako murah itu, saya pribadi memang tidak mengerti dan tidak dilibatkan apalagi diberitahu. Diri saya sendiri tidak diberi tahu dan alasan pihak desa pun saya tidak tahu," ujar Norawi.
Penulis : Zulkarnaen
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :